Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHJATIMJurnalisme Aman Gelar Webinar Menghadapi Ancaman Digital Pada Jurnalis

Jurnalisme Aman Gelar Webinar Menghadapi Ancaman Digital Pada Jurnalis

Jurnalisme Aman Gelar Webinar Menghadapi Ancaman Digital Pada Jurnalis

Surabaya, Nawacita | Sebagai jurnalis, lingkungan yang aman dalam menghadapi resiko dan ancaman baik secara fisik maupun ranah digital merupakan hal yang sangat penting.

JurnalismeAman.Com menggelar webinar menghadapi ancaman digital untuk jurnalis. Yang mengulas berbagai kasus ancaman digital pada jurnalis, pers mahasiswa maupun jurnalis warga.

Jurnalisme Aman merupakan program oleh konsorsium lembaga diantaranya Yayasan Tifa, Human Rights Working Group (HRWG), dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN) melibatkan Tempo Institute dengan dukungan Pemerintah Kerajaan Belanda.

- Advertisement -

Melalui Program ini, diharapkan mampu menciptakan lingkungan aman bagi jurnalis (termasuk pers mahasiswa dan jurnalis warga), dalam menghadapi risiko dan ancaman di ranah digital maupun fisik.

Pada webinar tersebut hadir beberapa narasumber diantaranya Adib Mutaqqin Asfar, anggota bidang internet AJI, yang kedua ialah Ghoida Rahmah, jurnalis Tempo, dan yang terakhir Dimas Wahyu Gilang, Sekjen PPMI Nasional.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Targetkan 5.884 PJU Pada Tahun 2025

Adib Mutaqqin Asfar, anggota bidang internet AJI, menjelaskan bahwa kebanyakan motif dari penyerangan terutama pada ranah digital diantaranya terkait adanya isu-isu sensitif. Serta hampir tidak pernah ada tindaklanjut dari pihak aparat terkait penyerangan secara digital yang telah dilaporkan.

“Hampir semua laporan penyerangan digital tidak pernah terungkap baik kenapa maupun siapa pelakunya. Sebagian berkaitan dengan serangan akibat adanya sesuatu isu besar dan sensitif yang sedang terjadi atau menjadi tren,” ucapnya.

Ghoida Rahma, Jurnalis Koran Tempo menyampaikan bahwa para jurnalis harus tetap berhati-hati dan waspada, terutama ketika meliput isu sensitif.

“Privasi sosial media merupakan bagian dari proteksi, kita harus lebih berhati-hati karena kadang sesuatu bisa jadi ada suatu penyalahgunaan,” ungkapnya.

“Salah satu tempat yang bisa membantu kita adalah dengan bergabung dengan serikat atau organisasi profesi, sehingga kita bisa mendapatkan bantuan tidak hanya dari kantor tetapi juga dari lingkungan sesama jurnalis,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Terbitkan Surat Edaran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Sekjen PPMI Nasional, Dimas Wahyu Gilang yang menjadi narasumber pada webinar tersebut juga menerangkan bahwa pada tingkat pers mahasiswa pun sudah seringkali terjadi serangan terutama di ranah digital.

“Banyak terjadinya serangan pada ranah digital dengan bentuk yang berbeda, mulai dengan akses web yang diambil alih pihak lain, ancaman melalui sosial media atau pesan singkat bahkan terjadinya serangan berupa phising” tuturnya.

Ia pun berharap para jurnalis, pers mahasiswa maupun jurnalis warga mampu meningkatkan pengetahuan terutama terkait dengan keamanan digital yang dinilai sangat penting di era digitalisasi saat ini.

“Ada beberapa yang sudah terakses dengan safe net, ataupun mendapatkan pendampingan keamanan digital, tapi ada pula yang belum pernah, sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah mengenai keamanan digital,” pungkasnya.

Wartawan : Gio

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru