Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleKisah Perjuangan Diva di Balik Kesuksesan Rumah Sandal Geulis Bandung

Kisah Perjuangan Diva di Balik Kesuksesan Rumah Sandal Geulis Bandung

Bandung, Nawacita – Bandung merupakan kota yang menjadi pusat kreativitas di Jawa Barat. Kreatifitas yang dihasilkan bukan hanya di dunia seni, melainkan juga dunia usaha.

Banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Bandung yang membuat produk unik dan terinspirasi dari hal-hal kecil.

Dari kreativitas tersebut akhirnya banyak pengusaha atau pelaku UMKM yang sukses. Bahkan, diawali dengan tanpa modal kini produk mereka menjadi go internasional.

- Advertisement -

Salah satunya seperti yang dilakukan Diva Melati Kusuma, pemilik UMKM Rumah Sandal Geulis di Kota Bandung.

UMKM yang berdiri sejak tahun 2016 ini awalnya terinspirasi dari ide kecil yang disadari oleh Diva.

Diva awalnya terinspirasi membuat Rumah Sandal Geulis ketika ia melihat teman-temannya kesulitan melepas sepatu saat memasuki laboratorium komputer di sekolahnya.

“Pada tahun 2016, saya masih SMP. Saat itu sedang ada soal ujian berbasis komputer (UNBK) di sekolah, dan banyak teman-teman saya yang kesulitan dengan pakai lepas sepatu saat masuk lab komputer karena kabel-kabel yang mengganggu,” terang Diva, saat ditemui Nawacita.co di Sekejati, Buahbatu, Kota Bandung, Sabtu (22/2/2025).

Ketika menyadari hal itu, muncul ide di benak Diva untuk menciptakan sandal yang praktis dan nyaman untuk dipakai di kelas.

Awalnya, Diva sempat terkendala modal untuk memulai usaha tersebut. Namun karena tekad dan niat yang kuat, ia pun memulai usahanya tanpa modal sedikitpun.

Baca Juga: Kisah Rizky, Pemuda Surabaya yang Kini Sukses Ternak Kadal

Diva kemudian mulai membuat sandal unik dari bahan sisa yang berasal dari usaha dekorasi milik orang tuanya. Dengan kreativitas dan tekad yang kuat, akhirnya ia bisa menciptakan sebuah sandal unik.

Tak disangka, ternyata produk buatannya itu cukup diminati oleh teman-temannya di sekolah.

“Kami menggunakan bahan-bahan yang tidak terpakai dari usaha bunda dan ayah yang berhubungan dengan dekorasi. Ternyata teman-teman di sekolah suka produknya, dan akhirnya kami membuat sandal itu untuk mereka,” jelasnya.

Berawal dari situ, permintaan untuk membuat sandal dari bahan daur ulang seperti kain perca dan bahan lainnya mulai diterima oleh Diva.

Keunikan produk dan banyaknya permintaan pelanggan akhirnya mulai banyak menarik perhatian pembeli dan masyarakat.

Dengan produk yang unik dan terbatas (limited edition), sandal Diva berhasil mengembangkan Rumah Sandal Geulis hingga terkenal di Kota Bandung. Bahkan, mereka mulai menerima pesanan untuk membuat sandal kembaran dengan motif serupa.

Keberhasilan Rumah Sandal Geulis berlanjut dengan mengembangkan produk sambil terus memperkenalkan seni lukis pada tiap sandal yang diproduksi.

“Alas kaki sandal ini ada yang dilukis. Kami melibatkan pelukis mereka belajarnya otodidak, dibimbing oleh kami kebetulan ayah dan om saya bergerak di dunia seni. Ini menjadi ciri khas kami,” ungkap Diva.

Tak hanya berkembang di Bandung, Rumah Sandal Geulis pun menjual produknya secara offline di berbagai tempat, seperti hotel, floating market, dan distributor di Bali.

Bahkan, keberhasilan Rumah Sandal Bandung tidak hanya di kancah lokal namun juga menembus pasar internasional, dengan pengiriman ke Korea, Belanda, Malaysia, hingga Madrid.

Namun, perjalanan Diva mengembangkan usaha ini bukan tanpa tantangan. Ia menceritakan bahwa bisnis ini dikelola oleh ibunya, kemudian pada tahun 2020, Diva harus melanjutkan sendiri.

“Sebetulnya saya generasi kedua. Waktu itu, ayah masih ada untuk mendukung, tapi setelah beliau meninggal pada 2021, saya merasa harus melanjutkan usaha ini agar tidak hilang begitu saja,” kenangnya.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Rumah Sandal Geulis adalah penjiplakan desain yang sering terjadi di dunia fashion.

Agar bisa menghadapi persaingan yang semakin ketat di dunia fashion, akhirnya Rumah Sandal Geulis pun terus berinovasi membuat produk yang unik dan menarik.

Kualitas, design dan elegansi yang ditawarkan menjadi keunggulan tersendiri yang dimiliki produk dari Rumah Sandal Geulis untuk menghadapi persaingan.

“Kami lebih mengutamakan kualitas dibandingkan dengan harga murah yang cepat rusak. Meskipun di e-commerce ada peluang besar, tetapi penjiplakan menjadi tantangan utama,” jelasnya.

Di era digital yang serba cepat ini, peluang usaha bagi anak muda semakin terbuka lebar. Teknologi yang semakin berkembang memberikan akses mudah untuk memulai bisnis dengan modal yang relatif kecil.

Menurut Diva, untuk mulai berniaga kemauan menjadi modal utama.

“Coba dulu aja, yang penting ada kemauan dan yakin dengan apa yang kita kerjakan. Dengan tekad yang kuat, pasti apa yang kita kerjakan sekarang pasti akan berhasil,” pungkas Diva.

Reporter : Niko

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru