AHY Enggan Berkomentar Soal Pembangunan IKN yang Terhenti dan Reshuffle Para Menteri
Bandung, Nawacita | Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono atau kerap disapa AHY tutup mulut saat ditanya soal pembangunan IKN yang terhenti karena anggaran yang diblokir dan reshuffle menteri di Kabinet Merah Putih.
AHY enggan berkomentar terkait hal tersebut ketika ditanya oleh awak media saat usai menghadiri agenda pengencang tiang pancang pertama untuk Kantor DPD Demokrat Jawa Barat yang sedang dibangun di Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Sabtu (08/02/2025).
Diketahui sebelumnya, pembangunan IKN sendiri sempat diisukan terhenti karena anggaran di Kementerian PUPR yang diblokir akibat efisiensi anggaran yang direncanakan Presiden Prabowo Subianto. Perintah efisiensi anggaran itu sendiri tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam Inpres tersebut Prabowo menginstruksikan penghematan anggaran hingga Rp 306,6 triliun.
Efisiensi anggaran tersebut akhirnya mengharuskan seluruh kementerian dan lembaga pemerintah di berbagai lapisan untuk melakukan efisiensi anggaran dan penghematan belanja. Beberapa pos anggaran yang harus dihemat dalam instruksi tersebut diantaranya anggaran ATK, perjalanan dinas, diskusi, rapat dan seminar-seminar yang hasilnya tidak nyata.
Baca Juga: Kembali Diusung Jadi Ketum, AHY Pastikan Tidak Ada Penjegalan Jelang Kongres
Hal tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan banyak pihak termasuk masyarakat, apakah pembangunan IKN juga akan terkena imbas dari efisiensi anggaran tersebut. Saat ini, pembangunan IKN sendiri sudah mencapai tahap kedua yang difokuskan kepada kelengkapan fasilitas seperti transportasi umum, kawasan permukiman, kawasan perkantoran pemerintah dan lain sebagainya.
Sementara itu, isu reshuffle menteri di Kabinet Merah Putih sendiri mencuat saat Prabowo Subianto berpidato di acara Harlah Nahdhatul Ulama ke-102 pada Rabu (05/02/2025).
Dalam pidatonya, Prabowo memperingatkan para menteri bahwa dirinya akan menindak para menteri yang tidak mau memperbaiki kinerjanya meski telah beberapa kali dievaluasi dan diperingatkan.
“Siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau masuk dalam aliran besar ini dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih akan saya tindak,” tegas Prabowo.
Pidato tersebut kemudian ramai diperbincangkan masyarakat. Pasalnya saat ini sendiri diisukan banyak para menteri yang kinerjanya diberi rapor merah oleh masyarakat. Dengan adanya pidato Prabowo tersebut, semakin menegaskan bahwa isu reshuffle kabinet digadang bakal terjadi pada 100 hari kerja Prabowo Subianto.
Reporter: Niko