Antrian LPG Mengular Panjang, Fraksi PDI Perjuangan Sidak Beberapa Lokasi di Surabaya
Surabaya, Nawacita | Isu kelangkahan LPG 3 Kg mengakibatkan adanya antrian di salah satu pangkalan LPG di wilayah Kelurahan Wonorejo. Akibat kepadatan antrian, Fraksi PDI Perjuangan Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada lokasi tersebut, Selasa (4/02/2025).
Pada sidak tersebut fraksi PDI Perjuangan yang hadir diantaranya Ketua Fraksi Budi Leksono yang didampingi anggota legislatif yakni Arjuna Rizki dan Abdul Malik, serta hadir pula tenaga ahli Fraksi PDI Perjuangan Achmad Hidayat. Tiga pilar yang menghadiri kegiatan pemantauan tersebut diantaranya Danramil 0830/16 Tegalsari Mayor Infantri Kasrun, Kapolsek Tegalsari Kompol Riski Santoso, dan Lurah Wonorejo Bagus Siswantono.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya Budi Leksono pun menjelaskan bahwa kondisi antrian yang panjang di wilayah Kelurahan Wonorejo diakibatkan masyarakat yang panik akibat isu terkait kelangkahan LPG 3 Kg.
“Kondisi di Kampung Malang yang ternyata masyarakat panik dengan penyebaran berita kelangkahan LPG 3 Kg. Kita cek di agen maupun pangkalan pun tidak ada gejolak. Termasuk di pengecer pun harganya termasuk stabil,” ucap Budi Leksono.

Selain mengunjungi pangkalan LPG di wilayah Kelurahan Wonorejo, Fraksi PDI Perjuangan juga memantau kondisi distribusi LPG pada salah satu agen yang berada di Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan. Pada sidak tersebut ditemui bahwa pasokan dari agen ke pangkalan tidak ada hambatan.
“Di masyarakat sendiri kita memang perlu mengedukasi terkait bahwa Surabaya masih aman-aman saja, stoknya lancar. Kalau tadi ada antrian karena masyarakat tidak tahu, dikira stok habis sehingga di Kampung Malang berbondong-bondong, sedangkan di Bubutan ini adem ayem saja, bahkan di agen sendiri tidak pernah tertunda pengirimannya. Bahkan di pengecer ini pun setelah kami tanya ternyata tidak ada masalah,” ungkap Budi Leksono.
Fraksi PDI Perjuangan pun terus mengawal agar warga masyarakat tidak sampai panik maupun terprovokasi terkait adanya isu kelangkaan LPG. Terutama mendekati mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Budi Leksono pun yakin bahwa tidak ada permasalahan terkait LPG 3 Kg.
“Warga Surabaya jangan sampai panik ataupun terprovokasi terkait dengan kelangkahan LPG,” ujar Budi Leksono.
Sementara itu tenaga ahli fraksi PDI Perjuangan, Achmad Hidayat menerangkan bahwa penyebab terjadinya kepanikan masyarakat diakibatkan stok di pengecer maupun toko kelontong yang kosong akibat rantai pasokan yang sebelumnya dibatasi pemerintah.
“Fraksi PDI Perjuangan menindaklanjuti surat edaran bahwa ketika saat itu masyarakat harus membeli langsung di pangkalan. Sehingga pengecer dan toko kelontong ini tidak bisa menjual LPG 3 Kg, itulah yang mengakibatkan kepanikan,” tuturnya.
Baca Juga: DPRD Surabaya Pantau Pangkalan di Tengah Isu Kelangkaan LPG 3 Kg
Achmad Hidayat pun menyampaikan bahwa Fraksi PDI Perjuangan mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang merevisi keputusan sebelumnya, sehingga pengecer pun bisa kembali berjualan tabung gas LPG 3 Kg. Namun ia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terkait distribusi LPG 3 Kg kepada masyarakat.
“Kami mendapatkan kabar bahwa edaran itu direvisi sehingga pengecer pun bisa kembali berjualan, sehingga akses ke masyarakat secara ekonomi maupun sosial tetap terjaga. Oleh karena itu kami dari Fraksi PDI Perjuangan ingin memastikan bahwa stok aman, yang kedua harganya juga sesuai HET dan ketiga pengecer bisa kembali mengakses LPG 3 Kg,” imbuhnya.
Selain itu, Lurah Kelurahan Gundih, Christiono juga menegaskan bahwa di wilayah Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan tidak terjadi kepadatan antrian maupun kelangkahan tabung LPG 3 Kg.
“Warga saya tenang-tenang saja, di wilayah Kelurahan Gundih sendiri tidak ada masalah (kelangkahan),” pungkas Christiono.
Reporter: Gio


