Kenaikan 30%, Kue Keranjang Lidyana Dominasi Pasar Imlek Surabaya
Surabaya, Nawacita – Salah satu produsen di Surabaya, bernama Ferry Andrean selaku anak pemilik produsen Kue Keranjang Lidyana, menyampaikan Imlek tahun 2025 mendapatkan peningkatan penjualan hingga 30 persen.
Kue Keranjang Lindyana merupakan usaha yang dimiliki oleh Ibu dari Ferry ini sudah berdiri dari tahun 1994. Memproduksi Kue Keranjang di rumahnya yang beralamat Jl. Kalidami XI, No. 9, Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya.
“Kita memiliki enam (6) Pegawai, 2 untuk masak, 2 untuk packing Kue dan diplastik, lalu 2 lagi pengepakan dan menempelkan stiker,” ucap Ferry
Ferry juga menceritakan bahwa Kue Keranjang yang Ia produksi tersebut pemasarannya seluruh Jawa Timur dan beberapa luar pulau di Indonesia. “Kita biasa memasok Kue Keranjang ini ke pasar-pasar seperti pasar atom, swalayan, minimarket,” ceritanya.

Ferry juga mengungkapkan Ia memproduksi Kue Keranjang dari berbagai ukuran, dari yang kecil berdiameter 4 cm, sedang 5 cm, dan yang paling besar 6 cm. Jika yang diminati para pembeli, sebagian besar adalah umat Tionghoa merayakan Imlek ini sering memilih Kue Keranjang yang versi kecil-kecil.
“Kue Keranjang kecil-kecil ini satu kotak isi sembilan (9) dengan harga pasarnya 35.000 Rupiah. Kita disini sedia satu kotak isi satu tapi yang besar seharga 20.000 rupiah,” jelas Ferry.
Untuk produksinya sendiri, Ferri menjelaskan bisa memakan waktu selama 2 hari hingga menuju ke tangan konsumen. Karena membutuhkan waktu pengukusan selama 16 jam.
“Dengan ketahanan Kue Keranjang buatannya bisa sampai 6 bulan disimpan di suhu ruangan, dan bisa sampai setahun di lemari pendingin.” ujar Ferry saat ditemui oleh Nawacita.co.
Baca Juga:Â Kue Keranjang Tradisional Masih Menjadi Primadona di Pasar Atom
Selain itu Ia mengeluhkan ada beberapa bahan produksi Kue Keranjang yang naik seperti gas, tepung, hingga gula. Akan tetapi Ferry tetap mematok harga Kue Keranjang tetap sama tidak dinaikkan.
“Seperti gas ini juga naiknya mendadak jadi, kita tidak bisa menaikkan harga, walaupun naik, tidak mempengaruhi dari pendapatan kita. Meski begitu, kita sebagai UMKM menengah ya agak kecewa ya kenapa gas ini naik mendadak,” papar Ferry.
Walaupun setiap komoditi bahan untuk membuat Kue Keranjang ini mengalami kenaikan, Ferry tidak menyiasati apapun. Dengan porsi yang sama dan harga tidak dinaikkan, Kue Keranjang dari produksi milik keluarganya ini tetap mempertahankan kualitas. (Al)


