Gelar Program Makan Bergizi Gratis di SD Taquma, Berikut Respon Para Siswa
Surabaya, Nawacita | Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan di SD Taquma, Jalan Jemur Ngawinan No. 54, Kelurahan Jemur Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Senin (13/01/2025) menuai respon beragam dari para siswa.
Menu makanan MBG di SD Taquma berisikan nasi, lauk ayam teriyaki, tumis wortel, tahu, potongan semangka dan satu kotak susu. Makanan ini tempatkan dalam kotak plastik yang nantinya dikembalikan setelah makan.
“Suka semua tadi gak sarapan juga, tahu dapat makan gratis dari pak prabowo, tapi pengennya ayam digoreng aja jangan dibumbu gini,” ucap M. Rayyan Safari, siswa kelas 1 SD Taquma.
Senada dengan M Rayyan, Aulia Izzatunnisa siswa kelas 1 juga mengeluhkan terkait menu ayam teriyaki yang ada pada MBG.

“Suka sayur, tapi gak suka yang dibumbu ini, yang paling disuka semangka sama sayur. Tadi sarapan pakai nasi goreng. Lebih enak makanan di rumah soalnya yang masak ibu. Nanti karena gak suka jadi ayamnya dibawa pulang, seneng dapat makan ini. Pengennya ayam goreng aja gak dibumbu kayak gini,” ujar Aulia.
Begitu pula dengan Maulana Gibran A siswa kelas 1 SD yang juga tidak menghabiskan menu ayam yang disediakan. Akan tetapi Gibran menyampaikan bahwa ia antusias tidak sarapan hanya untuk menunggu MBG yang disediakan pihak sekolah.
“Ayamnya gak dihabisini rasanya aneh, rasanya keasinan. Sayurnya suka sama buahnya. Ayamnya mau dibawa pulang aja soalnya. Pengennya ayam goreng aja. Enggak sarapan emang buat nyiapin (menunggu MBG) ini,” kata Gibran.
Sementara itu Kepala Sekolah SD Taquma, Nur Rahmatul Izzah menyampaikan bahwa sekolahnya terdiri dari 329 siswa yang menjadi peserta dalam MBG kali ini.
Baca Juga: Walikota Eri Cahyadi Pantau Program Makan Bergizi Gratis di SD Taquma
“Menunya sudah tercukupi ada protein dan susu jadi kami mengikuti program ini, nanti akan dievaluasi lagi. Kalau buah gak semuanya habis, tapi anak kelas 1 lahap semuanya,” tuturnya.
Pada pelaksanaan hari pertama diketahui sebagian siswa terdapat menyisakan menu yang tersedia, namun dengan adanya perubahan menu tiap harinya diharapkan mampu meningkatkan minat anak untuk mengonsumsi menu yang tersedia.
“Ada yang gak suka beberapa menu ada yang habis ada yang tidak. Kalau olahan menu itu dari info yang kami terima 30 hari ganti ganti,” imbuhnya.
Ia pun menerangkan bahwa siswa yang memiliki alergi juga telah dilaporkan ke BGN sehingga nantinya akan ada penyesuaian terkait menu pada siswa tersebu.
“Dari BGN juga minta anak yang alergi segera di data agar disiapkan menu berbeda. Kalau di tempat kami ada 31 siswa alergi, ada yang ayam telor, susu cokelat dan seafood,” pungkasnya. (Gio)