Pemkot Surabaya Gelar Upacara Peringatan Hari Guru Nasional, Sekaligus HUT KORPRI ke-53
SURABAYA, Nawacita – Pemkot Surabaya Gelar Upacara Peringatan Hari Guru, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN), sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-53, di Halaman Balai Kota Surabaya, Senin (25/11/2024).
Pada kesempatan tersebut, Pemkot Surabaya memberikan piagam penghargaan kepada 11 guru inovatif di Kota Surabaya, serta menyerahkan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo kepada tiga orang ASN.
“Supaya bisa bersama-sama berinovasi, menjaga, dan memotivasi anak-anak di sekolah. Bukan hanya mengajar dan mendampingi, tetapi juga menunjukkan inovasi di bidang keterampilan akademis dan non akademis,” ujar Ikhsan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya.
Selama ini, lanjut Ikhsan, Pemkot Surabaya memberikan apresiasi kepada para guru, baik guru sekolah negeri maupun swasta, serta memberikan insentif bagi guru swasta. Pemkot Surabaya juga menyiapkan sejumlah program untuk guru, salah satunya seperti beasiswa Program Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Baca Juga: Tepat Hari Guru Nasional, Guru Supriyani Divonis Bebas dari Kasus Penganiayaan
Selain itu, Pemkot Surabaya juga mendorong para guru untuk mengikuti ujian sertifikasi. Harapannya semua guru di Kota Surabaya dapat mengikuti sertifikasi.
“Kami juga mendorong para guru untuk menyelesaikan ujian sertifikasi. Dengan bersertifikasi, menunjukkan para guru sudah mempunyai kemampuan dan kompetensi yang sesuai,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan pemberian apresiasi terhadap para guru dan sekolah mampu memotivasi agar terus berinovasi dalam dunia pendidikan.
“Sedangkan, pada upaya kesejahteraan guru, diawali dari tertib administrasi. Mulai dari NUPTK (Nomor Unik pendidik dan Tenaga Pendidik), jam mengajar, dan sebagainya. Ke depan kalau sudah PPG maka bisa mendapatkan TPG (Tunjangan Profesi Guru). Pemkot Surabaya juga menyiapkan tunjangan kinerja bagi guru,” kata Yusuf.
Rencananya, proses sertifikasi bagi guru swasta juga akan dilaksanakan, kemudian Walikota Eri Cahyadi juga berencana memfasilitasi guru agama yang belum menyelesaikan PPG.
“Pak Wali Kota, Alhamdulilah memberikan fasilitas bagi guru-guru agama yang belum PPG. Lalu untuk yang non muslim sudah dikoordinasikan karena LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) jauh, semoga dapat difasilitasi dengan metode hybrid,” terangnya.
Disependik rencananya akan mempersiapkan SOP proses belajar, antara lain dengan tidak menggunakan kekerasan fisik maupun verbal kepada pelajar. Selain itu para guru juga dihimbau dapat menyelesaikan berbagai persoalan dengan pelajar di sekolah dengan cara musyarawah.
“Dispendik berencana akan mencoba mengajukan rencana Perwali Perlindungan Guru. Kita siapkan, termasuk keamanan, kenyamanan para guru. Saat ini, belum penyusunan, mudahan-mudahan tahun depan. Saya koordinasikan dengan teman-teman OPD dan menggandeng perguruan tinggi, akademisi dan praktisi,” pungkasnya. (Gio)


