Thursday, December 25, 2025
HomeBUMNEkonomi dan BisnisStabilitas Jasa Keuangan di Jawa Timur Terjaga, OJK: Sinergi Jadi Kunci

Stabilitas Jasa Keuangan di Jawa Timur Terjaga, OJK: Sinergi Jadi Kunci

Stabilitas Jasa Keuangan di Jawa Timur Terjaga, OJK: Sinergi Jadi Kunci

Semarang, Nawacita – 3-4 Oktober 2024 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar acara Media Gathering di Semarang, dihadiri oleh Dedy Patria, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) 2 dan Manajemen Strategis OJK Regional 4 Jawa Timur.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan kondisi terkini sektor jasa keuangan di Jawa Timur, mengusung tema “Sinergi untuk Menjaga Stabilitas Jasa Keuangan & Pelindungan Konsumen di Jawa Timur”. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari, serta Kepala OJK Jawa Tengah, Sumarjono.

Dedy Patria memaparkan bahwa sektor jasa keuangan di Jawa Timur masih berada dalam kondisi stabil dan resilien. Hal ini tercermin dari beberapa indikator yang menunjukkan kinerja yang baik.

- Advertisement -

Salah satunya adalah kecukupan modal lembaga keuangan yang tetap di atas batas aman, seperti terlihat dari dua badan usaha dengan 30,32% kecukupan modal, 39,66% di Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan 28,70% di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

Baca Juga : Yunita Linda Sari Resmi Memimpin OJK Jatim: Harapan Baru untuk Ekonomi Daerah

Kecukupan likuiditas juga terjaga dengan baik untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat. Beberapa indikator seperti rasio AL/DPK yang mencapai 20,47%, rasio AL/NCD di 97,11%, serta rasio CR BPR dan BPRS masing-masing sebesar 24,59% dan 33,44% menunjukkan kemampuan likuiditas sektor ini.

Pada aspek risiko kredit, tingkat kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) di sektor perbankan tetap terkendali dengan NPL net sebesar 1,93% dan NPL gross di 3,15%. Sementara itu, di perusahaan pembiayaan dan modal ventura, NPF gross berada di kisaran 3,02% dan 6,02%. Tingkat wanprestasi fintech P2P lending juga relatif terjaga di 2,34% per Juli 2024.

Selain stabilitas, Dedy juga memaparkan kabar positif tentang pertumbuhan kinerja sektor jasa keuangan di Jawa Timur sepanjang 2024. Pasar modal di wilayah ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, terlihat dari peningkatan jumlah rekening SID sebesar 13,59% menjadi 1,73 juta rekening. Kepemilikan saham juga meningkat sebesar 5,71% mencapai Rp103,3 triliun.

Dalam sektor pembiayaan, kinerja perusahaan pembiayaan tumbuh 10,50% dengan total pembiayaan mencapai Rp46,2 triliun. Fintech P2P Lending juga menunjukkan pertumbuhan yang pesat, naik 30,32% dengan total pembiayaan sebesar Rp8,8 triliun per Juli 2024.

Dedy menutup paparannya dengan menekankan pentingnya sinergi antara OJK, pelaku industri jasa keuangan, dan masyarakat untuk terus menjaga stabilitas dan melindungi konsumen, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang semakin kompleks.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru