KPU Kota Surabaya Gandeng Pemkot Surabaya dan Targetkan 70 Persen Partisipasi Pemilih
Surabaya, Nawacita | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya mengadakan audiensi terkait Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu.
“KPU Kota Surabaya telah menetapkan DPT untuk Pilkada 2024 dengan jumlah sekitar 2,2 juta pemilih,” ujar Maria Theresia.
Selain penetapan DPT, audiensi juga membahas terkait akan adanya daftar pemilih tambahan bagi mereka yang pindah domisili atau pemilih pemula yang belum terdaftar.
“Nanti akan ada daftar pemilih tambahan bagi yang mungkin pindah pilih, kemudian belum masuk di DPT, misalnya pemilih pemula,” ujar Yayuk, sapaan akrabnya.
Yayuk juga menerangkan bahwa KPU melaporkan mengenai penurunan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibandingkan pada saat Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Soeprayitno, Ketua KPU Surabaya Himbau Paslon Pemilihan Wali Kota Surabaya 2024 Taat Aturan
“Jika pada Pileg dan Pilpres sebelumnya jumlah TPS mencapai 8.167, pada Pilkada kali ini jumlah TPS di Surabaya berkurang menjadi 3.964 TPS, dengan 3 di antaranya merupakan TPS khusus di Liponsos Keputih, Griya Wreda Jambangan dan di Karangpilang,” ungkap Yayuk.
Berkurangnya jumlah TPS dikarenakan adanya perubahan jumlah pemilih di tiap TPS, yang sebelumnya kurang lebih 200 hingga 300 orang per TPS, kini jumlah pemilih per TPS berkisar 500 hingga 600 orang.
Selain membahas DPT dan TPS, KPU juga berencana melaksanakan sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Ia menjelaskan bahwa KPU Surabaya berkomitmen untuk gencar melakukan sosialisasi, terutama di lokasi-lokasi dengan potensi partisipasi rendah. Nantinya KPU Surabaya akan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait. Harapannya, partisipasi pemilih dapat meningkat secara signifikan di Pilkada 2024.
“KPU akan melakukan sosialisasi melalui berbagai media, baik media massa, media sosial, maupun melalui PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di setiap kecamatan dan kelurahan. Sosialisasi ini akan dimasifkan terutama mendekati hari-H pemilihan, tujuh hari sebelum Pilkada,” paparnya.
Tidak hanya itu, Yayuk menuturkan bahwa dalam audiensi, KPU Surabaya juga melaporkan terkait rencana kirab maskot Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pilkada yang dijadwalkan pada 8 Oktober 2024.
Baca Juga: KPU Kota Surabaya Gelar Deklarasi Kampanye Damai
“Kirab ini dimulai dari Mojokerto ke Surabaya dan dipusatkan di kawasan Kota Tua,” jelas dia.
KPU Kota Surabaya berharap tingkat partisipasi di Pilkada kali ini akan meningkat, bahkan KPU Surabaya menetapkan target lebih dari 70 persen. Untuk mencapai target tersebut, KPU akan melakukan sosialisasi yang lebih intensif di komunitas-komunitas lokal. Termasuk menyasar lembaga keagamaan dan kelompok masyarakat lainnya.
“Pada Pilkada 2020 lalu, partisipasi pemilih di Surabaya hanya mencapai 51,4 persen. Namun, kali ini KPU menargetkan partisipasi sebesar 75 persen,” kata dia.
Nantinya sosialisasi akan berfokus pada wilayah yang tingkat partisipasinya diprekdisi rendah. Semisal kawasan perumahan yang banyak penghuninya memiliki domisili yang berbeda dari KTP.
“Misal dia beralamat di sini tapi kerjanya di luar kota, maka pendekatannya bisa melalui kelompok-kelompok komunitasnya. Itu tadi yang disampaikan KPU,” pungkasnya. (Gio)


