Tuesday, December 23, 2025
HomeISTANABocornya 6 Juta Data NPWP, Presiden Jokowi: Banyak Negara Mengalami Hal Yang...

Bocornya 6 Juta Data NPWP, Presiden Jokowi: Banyak Negara Mengalami Hal Yang Sama

Bocornya 6 Juta Data NPWP, Presiden Jokowi: Banyak Negara Mengalami Hal Yang Sama

SURABAYA, Nawacita – Bocornya 6 Juta Data NPWP, Diduga sebanyak 6 juta data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengalami kebocoran. Bjorka, salah satu hacker yang beberapa tahun lalu juga mengklaim berhasil membocorkan data milik Pemerintah Indonesia, kali ini kembali beraksi.

Bocornya data tersebut diungkap Founder Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto pada Tweet yang disampaikan melalui akun X miliknya, @secgron.

Bahkan data yang bocor dihargai sebesar Rp 150 juta dan pada data yang bocor diantaranya terdapat NIK, NPWP, alamat, nomer handphone, email dan berbagai data pribadi lainnya.

- Advertisement -

“Sebanyak 6 juta data diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yang bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email, dll” ungkap Teguh dalam akun X miliknya.

Baca Juga: Kunjungi Pasar Dukuh Kupang, Presiden Jokowi Cek Harga dan Interaksi dengan Warga

Beberapa orang yang berada di lingkungan Istana juga termasuk dalam daftar data yang bocor, diantaranya Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Sri Mulyani, Budi Arie, Erick Thohir, serta data Menteri lainnya.

Bocornya 6 Juta Data NPWP
Bocornya 6 Juta Data NPWP, Presiden Jokowi: Banyak Negara Mengalami Hal Yang Sama.

“NPWP milik Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo, Sri Mulyani & menteri lainnya juga dibocorkan di sampel yg diberikan oleh pelaku” ujar Teguh.

Presiden Joko Widodo saat ditemui di sela kunjungannya di Kota Surabaya menanggapi dengan santai terkait bocornya 6 juta data NPWP.

“Kemarin saya sudah menyampaikan agar dimitigasi semuanya secepat-cepatnya,” ucap Presiden Joko Widodo.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa terjadinya kebocoran data merupakan hal yang wajar dan baginya yang terpenting tidak terjadi lagi kebocoran data di kemudian hari.

“Karena memang banyak negara mengalami hal yang sama dan yang terpenting tidak kejadian lagi” pungkas Presiden Jokowi. (Gio)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru