Peningkatan Kinerja RPH Surabaya dan Harapan untuk Tahun 2024
Surabaya, Nawacita – 30 Juli 2024 — Direktur Utama Perusahaan Daerah RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnuroho, mengungkapkan berita positif mengenai kinerja perusahaan dalam rapat bersama Komisi B DPRD Kota Surabaya pada Selasa (30/7). Menurut Fajar, RPH Surabaya mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan pada tahun 2023, yang berdampak positif pada laba perusahaan dan kenaikan dividen.
“Pada tahun 2023, target dividen yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah sebesar 264 juta rupiah. Kami berhasil mencapai 246 juta rupiah dari target tersebut dan telah menyetorkan 564 juta rupiah dengan skema angsuran mulai bulan Juli ini,” kata Fajar. Ia juga berharap bahwa pembayaran dividen sebesar 564 juta rupiah dapat diselesaikan sesuai kemampuan keuangan RPH dari Juli hingga akhir Desember. “Tahap pertama sudah dibayarkan, dan rencana pembayaran selanjutnya akan dilakukan pada Agustus,” tambahnya.
Fajar menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan pada tahun 2023 disebabkan oleh penyesuaian tarif jasa pemotongan yang naik dari 50 ribu menjadi 100 ribu rupiah, serta stabilitas dalam jumlah pemotongan. Namun, ia mencatat bahwa tahun 2024 menghadapi tantangan lebih tinggi, termasuk peningkatan biaya operasional, biaya listrik, serta adanya utang dan denda pajak.
“Kami optimis pendapatan akan kembali meningkat setelah memasuki bulan Muharam, meskipun terdapat penurunan jumlah pemotongan sapi dari 5.000 ekor per bulan menjadi sekitar 3.000 ekor per bulan sejak April-Mei akibat penurunan pasokan sapi hidup,” jelas Fajar.
Baca Juga : Hari Raya Idul Adha, 3 Pilar PDIP Surabaya Gotong Royong Potong 15 Kurban Sapi di RPH Pegirian
Ia menegaskan bahwa meski mengalami tantangan, pendapatan RPH Surabaya di tahun 2023 melebihi target dividen yang telah ditetapkan. Dengan target dividen sebesar 246 juta rupiah dan setelah dipotong pajak sebesar 55%, RPH masih mampu merealisasikan dividen sebesar 546 juta rupiah. “Sejak tahun 2021, kami tidak dapat membayar dividen karena defisit yang terjadi dari tahun 2019 hingga 2022,” tambahnya.
Fajar juga menyampaikan bahwa saat ini progres perusahaan telah membaik dan diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. RPH Surabaya terus melakukan penataan dari sisi sistem, manajemen, keuangan, serta pemulihan sumber daya manusia. “Dalam hal efisiensi, kami mencapai 70 persen dari target penyerapan, dengan target pendapatan yang tercapai hampir 80 persen lebih dan efisiensi biaya yang dapat ditekan hingga 70 persen,” pungkasnya.
Dengan kinerja yang semakin baik dan strategi efisiensi yang diterapkan, RPH Surabaya berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dan meningkatkan hasil bagi semua pihak terkait.


