Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleKonjen USA Gelar Pemutaran Film 'My Disability Roadmap

Konjen USA Gelar Pemutaran Film ‘My Disability Roadmap

Surabaya, Nawacita – Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat atau United States of America (USA) mengadakan kegiatan ‘Pemutaran Film dan Diskusi AFS: ‘My Disability Roadmap’, Senin (29/7/2024). Kegiatan yang berlangsung di My America Konjen USA, Surabaya Barat tersebut, bertujuan untuk menghormati dan memberdayakan individu disabilitas dengan menampilkan cerita-cerita yang menyoroti pengalaman dan kontribusi mereka dalam masyarakat.

Deputy Public Affairs Officer, Kayla Smith saat ditemui menyampaikan, pemutaran film ini diadakan untuk merayakan 34 tahun Undang-Undang Penyandang Disabilitas Amerika (ADA) yang menjadi tonggak penting dalam melarang diskriminasi berdasarkan disabilitas dan melindungi hak-hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan publik.

“Senang menyambut anda semua di Konsulat Jenderal USA hari ini untuk merayakan 34 tahun America Disabilities Act atau ADA. 34 tahun yang lalu, Amerika telah membuat komitmen untuk mengukur aksi, ruang kerja dan kehidupan sehari hari bagi para disabilitas. Dan kami dari Konsulat Jenderal USA merefleksikan hal tersebut melalui film,” jelas Kayla.

- Advertisement -

Lebih lanjut, Kayla menerangkan, pada pemutaran film yang berdurasi 30 menit tersebut di dalamnya terdapat salah satu dari banyak contoh masalah terkait disabilitas di tengah masyarakat.

“Jadi kami berharap melalui film ini dapat melanjutkan diskusi kita pada bagaimana USA dan Indonesia sama-sama mendorong aksesbilitas bagi disabilitas yang ramah,” terangnya.

Hal yang dapat dilakukan oleh kedua negara, antara Indonesia dan Amerika, menurut Kayla untuk mendorong ramah disabilitas adalah membangun akses yang ramah bagi mereka.

“Saya percaya bahwa antara pemerintah harus saling mendorong untuk membangun akses yang ramah bagi para disabilitas sangat diperlukan. Dan saya rasa hanya dengan diskusi pada kegiatan ini sudah bisa menjalin komunikasi antar pemerintah, saling mendapatkan manfaat untuk mengimplementasikannya,” tukas Kayla.

Kayla menilai, melalui diskusi dalam kegiatan ini pula ke depan akan tercipta aksi selanjutnya sebagai dasar dalam mendorong terciptanya layanan yang ramah disabilitas.

“Merayakan 34 tahun ADA, tujuannya adalah untuk membuat para disabilitas lebih nyaman dalam kegiatannya sehari-hari.Komunikasi adalah kunci bagi semuanya termasuk para disabilitas, ketika anda tidak menjalin komunikasi semua orang tidak akan tahu apa yang terjadi, tidak bisa bertahan hidup,” ujar Kayla.

Public affairs pada Konjen Amerika, dijelaskan Kayla, hadir untuk membangun komunikasi menjaring komunitas, bertemu banyak orang belajar tentang kisah mereka, dan melihat jalan mana yang akan diambil.

“Sehingga, selanjutnya membawa apa yang dibutuhkan antar pemerintah pada kedua negara (Indonesia dan USA). Dan memiliki momen seperti ini bisa membuat perubahan yang lebih bisa diimplementasikan ke depan,” ucap Kayla.

Terkait Hari Anak Nasional yang baru saja dirayakan di Indonesia, Kayla mengatakan, setiap kebijakan pemerintah untuk anak sudah semakin baik.

“Semua politikus seperti Presiden Joe Biden dan Presiden Jokowi mereka sangat suka anak-anak. Dan anak punya jalan untuk menggunakan imajinasi mereka untuk membuat dunia lebih indah. Jadi ketika saya katakan saat merayakan Hari Anak yang kita harus pikirkan adalah untuk merayakan masa depan bangsa.Setiap anak itu spesial, alami bisa mengubah dunia demi masa depan lebih baik,” ucap Kayla.

Sementara itu, hadir sebagai pembicara dalam kegiatan ini, alumni terhormat dari Program IVLP Workforce for People with Disabilities yang juga sekaligus seorang Dosen Arsitektur Universitas Ciputra, Melania Rahadiyanti menyampaikan, kegiatan ini cukup menarik karena bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya merangkul para disabilitas dalam kegiatan sehari-hari.

“Kita tadi nonton bareng ya, film ‘My Disability Roadmap’ dokumentasi dari real story Samuel Habib menyandang disabilitas dan kebetulan saya juga penyandang disabilitas yang sedang monsen riset dan belajar menciptakan akses yang baik untuk rekan disabilitas. Jadi ini diskusi menarik sharing untuk berkomunikasi dengan teman-teman disabilitas mengerti disabilitas bagaimana perjuangannya tetap hidup sebagai manusia,” kata Melania.

Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh siswa SMA IPIEMS Surabaya, salah satu siswa bernama Ananda Atika mengatakan, kegiatan pemutaran film ini sangat menarik sehingga Ia punya rasa ingin tahu terkait disabilitas.

“Banyak sekali pelajaran yang saya dapat dari film tersebut, setelah menonton film ini saya jadi merasa punya keinginan untuk membantu mereka para disabilitas dalam kesehariannya,” pungkas Atika.

Diketahui, acara ini terbuka untuk umum, dengan fokus khusus pada penyandang disabilitas, suara-suara baru, influencer sosial, dan perwakilan media. (Al)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru