Mensos Resmikan Perpustakaan Digital di Atas Kapal Perang

Maluku Tenggara, Nawacita | Mensos Tri Rismaharini secara simbolis meresmikan perpustakaan digital yang ada di KRI Teluk Weda. Peresmian itu dilakukan di geladak heli kapal perang tersebut saat sandar di Pelabuhan Elat, Kei Besar, Maluku Tenggara, Maluku, Rabu (24/7/2024).

“Jadi pada hari ini dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dengan nama tuhan Yang Maha Esa maka kami, saya Mensos, beserta seluruh jajan dari TNI AL, saat ini akan me-launching perpustakaan pertama di kapal perang di Indonesia,” kata Risma di hadapan para siswa yang hadir.

KRI Teluk Weda merupakan kapal perang aktif yang kerap berubah menjadi perpustakaan terapung saat sandar di beberapa kota di Indonesia timur. Kegiatan itu sudah berjalan selama 1,5 tahun.

Seperti yang dilakukan saat bersandar di Pelabuhan Elat. Kapal tersebut berada di sana untuk membantu mendistribusikan bantuan sosial dari Kemensos.

Usai bersandar, para awak kapal langsung menyulap geladak heli menjadi tempat acara untuk berbagi literasi kepada anak-anak. Tenda dari terpal dipasang, bangku-bangku plastik disusun. Anak-anak dari berbagai usia lalu diperbolehkan naik kapal.

Sebelum ke Kei Besar, kapal jenis pengangkut tank itu sudah pernah singgah ke 9 kota di Indonesia timur, dua di antaranya Sarmi dan Sorong. Saat bersandar anak-anak akan diajak naik ke kapal untuk membaca buku, awak kapal juga menggelar berbagai lomba untuk meningkatkan minat anak-anak.

Di Kei Besar, awak KRI Teluk Weda juga melakukan hal yang sama. Mereka menggelar perlombaan untuk anak-anak serta membagikan hadiah bagi mereka yang berani tampil seperti bernyanyi, membaca puisi atau berpantun.

“Nanti kapal ini akan berlayar ke seluruh Indonesia dan saat itu perpustakaannya bisa kalian gunakan nanti kalau pas mampir ke sini lagi ya,” kata Risma.

Perpustakaan yang berada di KRI Teluk Weda merupakan inisiatif dari Letkol Laut (P) Ricky Tacoma yang merupakan komandan kapal tersebut. Ia mendapatkan ide tersebut setelah menjalani sekolah di Prancis.

Ricky bekerja sama dengan Perpusnas melalui kenalannya di Prancis untuk menyuplai buku. Ada 1.500 buku yang diberikan kepada Ricky. Sebagian besar bukunya untuk anak-anak.

Baca Juga: Mensos Risma akan Pasang Alarm Bencana di Gunung Semeru

Buku itu lalu dibawa dalam pelayaran KRI Teluk Weda saat menjalankan misi, kebetulan kapal ini memiliki daerah operasi di Indonesia timur. Ketika sandar di sebuah kota, Ricky akan membuka perpustakaan terapung dan membagikan buku-buku kepada anak-anak.

Kini koleksi perpustakaan terapung KRI Teluk Weda tidak hanya buku cetak, tapi juga dalam bentuk digital. Kapal perang ini sudah memiliki 10 tablet yang bisa dipakai anak-anak di atas kapal untuk membaca buku. Di tablet itu terdapat 250 judul buku yang bisa dipilih oleh anak-anak.

Ricky mengatakan tujuannya melakukan itu untuk meningkatkan minat baca anak-anak terutama anak-anak di Indonesia timur. Ia ingin mereka menjadi orang-orang yang memiliki cita-cita tinggi.

“Karena pendidikan itu bukan cuma haknya yang ada di wilayah Jawa maupun Sumatera, maupun Kalimantan, tapi di wilayah Maluku, Papua itu semuanya juga berhak mendapatkan kualitas pendidikan yang sama. Sehingga saya berinisiasi bagaimana caranya mereka bisa mendapatkan buku-buku berkualitas,” kata Ricky. kmprn