Tuesday, December 23, 2025
HomeSENAYANHari Anak Nasional 2024, Puan Tekankan Pentingnya Dunia Digital yang Sehat bagi...

Hari Anak Nasional 2024, Puan Tekankan Pentingnya Dunia Digital yang Sehat bagi Anak

Hari Anak Nasional 2024, Puan Tekankan Pentingnya Dunia Digital yang Sehat bagi Anak

Jakarta, Nawacita | Bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) 2024, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti pentingnya dunia digital yang sehat bagi anak-anak.

Melalui tema ‘Anak Terlindungi Indonesia Maju’, peringatan HAN 2024 diharapkan menjadi momentum untuk keamanan bagi anak-anak di seluruh Indonesia tanpa tekecuali.

“Selamat Hari Anak Nasional tahun 2024. Peringatan HAN kali ini dapat menjadi momen pengingat untuk pentingnya jaminan hak-hak bagi anak, termasuk hak anak untuk mendapat akses dunia digital yang sehat,” kata Puan kepada wartawan, Selasa (23/7/2024).

- Advertisement -

Puan menekankan, perlunya memahami dampak positif dan negatif dari kemajuan teknologi bagi anak-anak. Jika melihat era digitalisasi saat ini, tentu anak zaman sekarang memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya.

“Anak-anak zaman sekarang memang perlu melek teknologi, namun tetap perlu pendampingan orang tua agar terhindar dari dampak negatif teknologi itu sendiri,” tutur mantan Menko PMK itu.

Ketua DPR RI Puan Maharani

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 88,9 persen anak usia 5 tahun ke atas di Indonesia sudah mengakses internet untuk media sosial. Kemudian, sebanyak 66,13 persen anak mengakses internet untuk mendapat informasi atau berita, dan 63,08 persen lainnya untuk hiburan.

Puan menilai, dampak baik dari kemajuan teknologi untuk karakter anak-anak yang masuk dalam generasi digital saat ini akan lebih aktif dalam mengekspresikan diri, memiliki wawasan yang luas, menyukai kebebasan, ingin memiliki kontrol hingga memiliki kemampuan adaptasi teknokogi yang baru.

“Itu adalah hal positif yang dapat dikembangkan untuk menjadikan anak Indonesia semakin kreatif dan unggul,” tutur Puan.

Meski demikian, Puan mengingatkan teknologi tanpa pengawasan dapat berdampak buruk terhadap perkembangan anak.

“Karakteristik generasi anak digital itu sangat berbeda. Mereka lebih adaptif dan suka kebebasan, sehingga perlu adanya pengawasan dari orang tua namun tetap memberikan ruang mereka untuk mengeksplorasi diri, memanfaatkan teknologi tapi tetap dengan batasan-batasan wajar,” ujar Puan.

Puan pun menekankan, pentingnya lingkungan bagi anak yang bebas dari kekerasan. Mulai dari kekerasan fisik dan mental,kekerasan seksual, hingga kekerasan digital.

Baca Juga: Puan Sayangkan Kasus Asusila Ketua KPU, Minta Ada Evaluasi Rekrutmen

“Kita tahu belakangan banyak sekali terjadi kekerasan pada anak dalam berbagai bentuk. Lalu perlindungan untuk anak dari sisi pendidikan dan kesehatan juga masih harus terus ditingkatkan,” jelas Puan.

Puan mengajak Pemerintah dan semua elemen masyarakat membangun komitmen bersama untuk memastikan hak anak terpenuhi.

“Agar anak tumbuh dengan sehat dan mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan eksploitasi. Agar tidak lagi terjadi perkawinan anak yang berujung pada kekerasan, eksploitasi dengan mempekerjakan anak, kekerasan di sekolah dan lingkungan keluarga, hingga masalah stunting di Indonesia dapat berkurang,” paparnya.

Menurut Puan, membangun dunia yang ramah anak harus berawal dari pertumbuhan anak sejak masih di dalam kandungan sang ibu. Oleh karena itulah, DPR menginisiasi Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

“Lewat UU KIA, tanggung jawab dalam hal pertumbuhan anak pada fase seribu hari pertamanya menjadi tanggung jawab kolektif, termasuk Pemerintah. Dan fase seribu pertama hari anak ini menjadi modal untuk mencetak generasi-generasi unggul calon pemimpin Indonesia ke depan,” pungkas Puan. jwp

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru