Pameran Black and White Sidoarjo: Bukti Kolaborasi Seni yang Sukses dan Bermakna
Sidoarjo, Nawacita – Hari terakhir pameran Exhibition Art. For Generation to Generation Black White resmi ditutup pada hari Sabtu, (30/6/2024). Acara tersebut telah berlangsung selama sembilan (9) hari, telah memamerkan karya Seniman Jawa Timur dengan mengangkat Hitam dan Putih.
Selama sembilan (9) hari tersebut pameran telah dikunjungi kurang lebih 200 orang yang telah datang dan menikmati rangkaian acara di pameran tersebut. Pada setiap harinya tidak hanya Seniman lukis saja yang datang, namun acara tersebut juga merangkul para Seniman-seniman dari musik hingga tari di Sidoarjo.
Ketua Panitia Pameran Exhibition Art. For Generation to Generation Black White, Roman C “Kita memang tidak hanya sekedar pameran lukis tapi juga kolaborasi dengan Seniman-seniman lain dari Sidoarjo sebagai memeriahkan pameran ini,” ungkapnya (30/6/2024).
Baca Juga: On The Spot dan Tari Bantengan Warnai Pameran Black and White Sidoarjo
Seperti yang disampaikan Roman, tujuannya juga mengiatkan pentas seni yang berbaur dengan galeri. Dari Seniman musik campursari, seni Karawitan yang ditampilkan oleh Laras Sekar Arum dari SMP Negeri 5 sidorjo, dan penampilan Seniman musik lainnya. Selain itu juga, di hari terakhir penampilan dari Sanggar Pecut Samandirman memainkan Bantengan DJ.
Selain itu, juga ada rangkaian acara membantik di atas media kayu bersama ibu-ibu sekitar Galeri Dewan Kesenian Sidoarjo (GDKS). Dipandu oleh pembatik seniman cilik cantik bernama Canting Gupita.
Seorang anak dari dosen STKW Agus Miki Prasetyo. Canting Gupita dengan telaten dan mencontohkan para peserta yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga dalam berkreasi. Terutama berkreasi diatas kayu dengan media canting yang bisa dibuat membatik kain. (Al)


