Manajemen Persebaya : Tidak Ada Sepak Bola Seharga Keselamatan Manusia
Surabaya, Nawacita | Persebaya menang 2-0 dalam Anniversary Game melawan Persibo Bojonegoro di Stadion Gelora Bung Tomo (29/6/2024). Dua gol Persebaya dilesakkan Mohammed Rashid pada menit ke-70 dan Bruno Moreira pada menit ke-86.
Dua assist Persebaya lahir dari dua pemain muda mereka, Andre Oktaviansyah dan Alfan Suaib yang tampil apik pada pertandingan laga uji coba yang dilaksanakan sebagai Persebaya 97th Anniversary Game.
Namun sayang laga Anniversary Game harus dihentikan pada menit ke-85 dikarenakan situasi lapangan sudah tidak memungkinkan, karena asap flare yang begitu tebal hingga mengganggu pernafasan.

Manajemen Persebaya pun memberikan respon tertulis melalui Instagram resmi klub terkait insiden Flare tersebut, manajemen Persebaya berharap tidak ada lagi insiden serupa karena bisa membahayakan penonton terutama anak-anak.
“Flare Bisa Saja Membawa Kita pada Bencana. Persebaya 97th Anniversary Game harus dihentikan pada menit ke-85. Situasi lapangan sudah tidak memungkinkan, karena asap flare yang begitu tebal. Sampai mengganggu pernafasan. Pemain langsung berhamburan ke ruang ganti. Baik pemain Persebaya maupun di Persibo. Di tribun, begitu banyak orang yang harus bertahan di dalam kepungan asap flare. Asap flare yang begitu pekat cukup menyesakkan bagi anak kecil, wanita, maupun penonton lanjut usia.” tulis akun @officialpersebaya.
Dikarenakan situasi yang tidak kondusif, panpel dan kepolisian memutuskan Song for Pride seusai laga tidak dapat dinyanyikan. Panpel Persebaya juga meniadakan sesi konferensi pers setelah laga karena kondisi ruangan tidak memungkinkan akibat penuh dengan asap flare.
Baca Juga:Â Bonek Hiasi Spanduk Dukungan Jelang Anniversary Persebaya
Manajemen Persebaya pun juga menyayangkan penyalaan Flare dan mengingatkan tentang insiden Kanjuruhan yang sangat berbahaya.
“Flare dilarang dalam sepak bola karena sangat membahayakan. Sayangnya, sebagian kita masih bangga menyalakan sesuatu yang bisa menimbulkan masalah kesehatan dan bisa memicu kepanikan itu. Alhamdulillah, tidak ada fatalitas dari penyalaan flare tadi malam. Namun, sadarkah kita, bahwa kita sebenarnya sudah dekat dengan bencana. Masih ingat, kenapa tragedi Kanjuruhan terjadi? Tragedi itu muncul karena kombinasi tiga hal, asap, kepanikan, kerumunan massa. Ada yang bilang: nge-flare kan setahun sekali. Pertanyannya, apakah kita rela, jika anak atau anggota keluarga kita dihadapkan pada bahaya untuk perayaan ulang tahun?” tulis Persebaya pada akun resminya.
Manajemen Persebaya menegaskan akan melakukan kebijakan tegas dan terukur terkait flare untuk pertandingan-pertandingan berikutnya. Serta mengingatkan bahwa Tidak ada sepak bola seharga keselamatan manusia. (Gio)


