Tuesday, December 23, 2025
HomeDAERAHKecerobohan Gedung Grand Empire Palace: 49 Orang Terjebak dalam Lift

Kecerobohan Gedung Grand Empire Palace: 49 Orang Terjebak dalam Lift

Kecerobohan Gedung Grand Empire Palace: 49 Orang Terjebak dalam Lift

Surabaya, Nawacita – Sebanyak 49 orang dari MTS Alif Laam Miim terjebak dalam lift gedung Grand Empire Palace di Surabaya pada Sabtu pagi, 22 Juni 2024, sekitar pukul 08.15 WIB.

Menurut informasi kepolisian, insiden terjadi saat rombongan MTS Alif Laam Miim naik lift dari lantai 1 menuju gladi bersih wisuda di lantai 10. Lift mengalami masalah teknis di lantai 2.

Dihubungi pihak gedung, petugas dari BPBD, DPKP, PMI, dan Polsek Genteng tiba di lokasi dan segera melakukan evakuasi dengan menjebol plafon lift.

- Advertisement -

Dari 49 orang yang terjebak, dua anak mengalami syok dan mual. Jundi (15) dan Amiratun (14), keduanya dari MTS Alif Laam Miim, mendapat penanganan awal dari PMI dan menolak untuk dirujuk ke rumah sakit.

Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Jatim Ajak Anak Muda Ambil Bagian Tawarkan Konsep Bernegara

Prihatin mendengar peristiwa tersebut, Menurut Wakil Ketua DPRD Surabaya, AH Thony menyatakan, insiden ini bukan yang pertama kali terjadi di Empire Palace.

“Kami menduga manajemen teknik dan perawatan fasilitas gedung tidak sedang berjalan baik-baik saja,” ujar Thony, (22/6)

Dugaan ini, masih katanya, juga bisa dibaca dari laporan karyawan empire beberapa waktu yang mengalami kecelakaan kerja kejatuhan kaca karena malteknis.

“Insiden sekarang kita masih bersyukur bisa dikatakan masih blai slamet (musibah yg tidak merenggut nyawa), tapi jiwa ketakutan dan traumanya,” tutur Thony.

Baca Juga :  Permakanan Lansia diganti dengan BLT, AH Thony : Seharusnya Penerima Manfaat Mengerti Tepo Seliro

Diluaran, Thony juga banyak dengar cerita, bahwa empire palace ini angker, banyak gendruwo yang menakutkan dll.

“Sebetulnya yang menakutkan bukan gendruwo itu, tapi salah satunya ya karena sering dan banyaknya pihak yanh bercerita ketakutan di empire palace karena terjebak lift di bangunan yang sangat estetik ini, dan implikasinya image keamanannya anjlog,” jelasnya.

Agar masalah ini bisa segera diatasi, Pimpinan DPRD Suraabaya ini mendorong komisi dewan atau bawas di disnaker untuk melihat, apakah perawatan dan pengawasan internal maupun oleh bawas disnaker sudah berjalan.

“Saya kawatir sudah lama tidak ada perawatan dan pengawasan,” katanya.

Agar tidak terulang, Thony minta pemerintah kota menghentikan operasionalnya sementara, selanjutnya dilakukan audit teknis, dan langkah-langkah pembenahan atau bahkan pembaharuannya.

“Jangan sampai ada insident lanjutan yang mengancam jiwa pengguna lainnya, setelah semua oke baru diperbolehkan operasi kembali,” tukas AH Thony.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru