Surabaya – Nawacita, Pentingnya kesadaran perkembangan teknologi di era digital saat ini dalam dunia pendidikan. Khususnya dalam proses mengajar antara guru dengan murid.
Salah satu guru Fisika di SMAK Frateran, Oktan Setiawan, sangat tertarik dengan kecerdasan buatan. Ia tak ingin ketinggalan zaman dengan muridnya, karena masih tabu metode pembelajaran menggunakan AI di dunia pendidikan.
“Sebernarnya AI ini bisa membantu saya sebagai guru, dan guru diluar sana dalam proses mengajar. Jadi anak-anak akan menambah eksperimen baru tentang mata pelajaran bersamaan dengan teknologi bisa menjadi satu,” jelas Oktan (10/6/2024)
Dia juga memiliki berkeinginan belajar tentang kegunaan AI dan nantinya dapat diselipkan dalam metode pembelajarannya berbau fisika. “Saya kepingin seperti zat-zat kimia dibuat visualnya, kalo murid hanya membayangkan juga susah,” angan Oktan.
Wakil Rektor III ISTTS, Ferdinandus mengungkapkan “memang AI ini sangat bisa masuk kedalam ranah metode pembelajaran di Indonesia, bukan guru yang digantikan AI. Tapi bagaimana guru dapat menggunakan AI dengan benar,” ungkapnya.
“Para guru yang masih memandang AI adalah alat sebagai mencontek itu salah, malah AI bisa mendeteksi plagiasi,” tambah Ferdinandus.
ISTTS yang merupakan kampus yang mengusung AI di Surabaya juga siap mengedukasi dan membimbing para guru-guru untuk mengasah ide-ide mereka. Melalui kecanggihan kecerdasan buatan yang mereka buat sendiri sebagai metode pembelajaran. (Al)