Mahasiswa ISTTS Ciptakan Hand Sanitizer Otomatis dari Barang Bekas
Surabaya, Nawacita | Seorang mahasiswa asal Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) bernama Nicholas Gabriel Sompotan, menciptakan alat hand sanitizer otomatis yang dapat keluar sendiri tanpa menekan tutup botol pembersih tangan tersebut.
Bermula dari keinginannya supaya mempermudah membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer otomatis pada saat pandemi Covid-19.
“Cara kerja hand sanitizer otomatis ini ketika ada subjek (tangan) yang mendekati sensor infrared botol hand sanitizer, maka sensor akan bergerak untuk menekan dari sistem botolnya itu sendiri. Jadi mudahnya, bagi orang yang ingin memakai pembersih tangan, tanpa menekannya botol sudah mengeluarkan cairan gel pembersih tangan,” jelas Nicholas (3/5/2024).
Baca Juga: ISTTS Berbagi Ilmu dan Pengalaman dengan Siswa SMPTK Pelangi Kristus
Nicholas merupakan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikannya di semester enam (6), sebagai memenuhi tugas mata kuliah Sustainable Manufacturing. Tugas tersebut diwajibkan menggunakan bahan bekas sebagai membuat teknologi yang dapat membantu aktifitas manusia.
“Jadi saya menggunakan barang-barang bekas dalam pembuatan hand sanitizer otomatis ini sendiri. Bahan yang digunakan adalah papan PVC board, kertas koran, kita menggunakan box tisu, ada kabel-kabelan dan untuk sistem penempelannya sendiri kita menggunakan lem tembak dan kabel atau kawat,” terang Nicholas.
Latar belakang dirinya menciptakan alat hand sanitizer otomatis ini adalah karena Ia melihat lingkungan zaman sekarang untuk membersihkan bakteri dan kuman itu sulit.
Baca Juga: Peduli Lingkungan, Mahasiswa ISTTS Daur Ulang Kertas Jadi Note Lucu
“Kalau kita memegang tutup botol hand sanitizer bergantian antara tangan milik orang satu dan yang lain kan sama saja, sehingga sama saja meski tujuannya untuk membersihkan tangan tapi melalui tutup botol yang disentuh banyak orang tadi kuman tetap sulit dibersihkan. Agar orang-orang mudah membersihkan tangan, tanpa bersentuhan maka alat ini saya ciptakan,” paparnya.
Dengan alat yang diciptakannya ini, Nicholas berharap semoga ke depan ada perusahaan besar yang tertarik untuk memproduksi alat ciptaannya. Agar dapat Ia kembangkan lagi, nantinya sampah masih bisa dipergunakan lagi oleh orang lain. (Al)


