Surabaya, Nawacita – Orasi yang dilakukan para ikatan buruh seluruh jawa timur berkumpul di depan gedung pemerintahan provinsi jawa timur. Semangat menyuarakan apa saja hak-hak mereka pada kesempatan aksi Hari Buruh Internasional pada Hari Rabu, (1/5/2024).
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur bersama aliansi/gabungan serikat pekerja/serikat buruh yang tergabung dalam GASPER (Gerakan Serikat Pekerja) Jawa Timur dan GERAK (Gerakan Rakyat) Jawa Timur berencana mengerahakan massa buruh sebanyak 20.000 (dua puluh ribu) orang dari Ring 1 Jawa Timur (Kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan dan Mojokerto). Selain dari daerah Ring 1 tersebut beberapa serikat pekerja/serikat buruh di Kabupaten/Kota juga turut mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti kegiatan aksi demonstrasi di Kota Pahlawan, diantaranya dari Lamongan, Tuban, Jombang, Malang, Probolinggo, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi.

Mereka berorasi kepada massanya bahwa 1 mei bukan untuk libur tapi sebagai menyuarakan hak kita sebagai buruh. Beberapa pengajuan para buruh ini dari perlindungan hukum jaminan sistem pesangon, menghilangkan sistem oursosing pada pekerja, ditiadakan omnibus law, hingga janji Mantan Gubernur Jawa Timur di tahun 2019.
“May Day, May Day, May Day, persiapkan kalian para petinggi di Jawa Timur kita datang untuk menagih hak kita, hari ini bukan teriakan terakhir kita, tapi kita akan selalu meneriakan hak kita,” teriak para buruh di depan Pj. Gubernur agar segera mensejahterakan buruh.
Pj Gubernur Adhy Karyono menemui para massa yang sedang menunggu jawaban dari pemerintah Jawa Timur. Adhy memberi selamat merayakan Hari Buruh Internasional kepada para massa yang sedang beraksi di depan Gedung Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
“Ini adalah hari kalian para buruh, kami sabagai Pemerintah Jawa Timur memberilan selamat bagi kalian untuk merayakan Hari Buruh Internasional, Salam buruh, May Day May Day,” teriak Adhy.
Ditengah pemotongan tumpeng, ada suara pendemo yang meneriaki bahwa hak-hak mereka yang di ajukan masih belum ada jawabannya. Hal tersebut dikarenakan Pj Gubernur Adhy menurut para pendemo tidak terpuaskan akan pernyataan yang disampaikan Pj Gubernur.

Adhy Karyono, menjelaskan Pemerintah sebenarnya sudah satu nafas dengan buruh, kita sudah menampung 12 poin. “Kebanyakan poin itu juga sudah kita ajukan usulan kepada pemerintah pusat, semua keputusan dari pemerintah pusat,” tetangnya saat jumpa pers.
“Pemerintah juga sudah menyetujui UMK para buruh di naikan pada kepemimpinan Gubernur sebelumnya, kita sebagai pemerintah menampung, mengevaluasi dan mengusulkan kepada pemerintah pusat,” tambah Adhy.
Dan buruh sudah menerima tunjangan kesehatan diawasi dengan baik oleh Jamkesda. Selain itu juga Adhy menegaskan 100 persen usulan yang di ajukan para aliansi buruh akan ditampung oleh Pemerintah Daerah. (al)


