Wednesday, December 24, 2025
HomeBUMNEkonomi dan BisnisMenteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill Banyu Urip

Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill Banyu Urip

Menteri ESDM Resmikan Tajak Sumur Infill Banyu Urip

Bojonegoro, Nawacita | Menteri ESDM Arifin Tasrif meresmikan tajak atau pengeboran sumur infill carbonate dan clastic yang dilakukan ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (1/3/2024).

“Kami mengapresiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang mampu menjaga produksi di blok ini dengan optimal, yang awalnya potensinya adalah 400 juta barel, sampai hari ini sudah menghasilkan 630 juta barel dan berpotensi hingga 1 miliar barel,” kata Menteri ESDM.

Saat ini, produksi di blok ini mulai menurun, sehingga bersama pemangku kepentingan  mendorong untuk menjaga produksi Banyu Urip.

- Advertisement -

“Saat ini direncanakan ada tujuh pengeboran, jika dibandingkan delapan tahun lalu tidak ada sama sekali pengeboran. Harapannya, lapangan clastic memiliki potensi yang sama dengan lapangan carbonate yang memiliki potensi hingga 1 miliar barel,” kata Arifin.

Tajak Sumur Infill
Menteri ESDM Arifin Tasrif

Arifin mengharapkan dari kegiatan pengeboran sumur infill dan clastic akan ada tambahan 20.000 hingga 30.000 barel per hari sehingga bisa menahan laju penurunan produksi, serta diharapkan lapangan clastic menghasilkan yang sama dengan lapangan Carbonat.

“Kami bangga dapat terus melanjutkan kerja sama dengan Exxon, sebagai perusahaan terbesar di dunia dengan pengalaman dan teknologi yang Mumpuni. Kita terus melakukan kerja sama dengan Exxon, termasuk kerja sama carbon capture dan rencana investasi Exxon lainnya di Indonesia. Kita berharap banyak dengan output yang semaksimal mungkin dari lapangan Cepu,” ujar Arifin.

Sementara itu Kepala SKK Migas Rudi Satwiko mengatakan bahwa pihaknya memberikan perhatian yang besar terhadap upaya menjaga produksi lapangan minyak di Banyu Urip agar tetap optimal.

Produksi lapangan Banyu Urip, lanjut dia, telah melampaui yang ditargetkan dalam plan of development (POD), hal ini berkat berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Exxon Mobil dalam menjaga kinerja blok Banyu Urip.

“Tajak sumur infill carbonate lapangan Banyu Urip adalah upaya lanjutan yang dilakukan oleh SKK Migas dan Exxon Mobil selaku operator untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 42 juta barel dengan tetap memperhatikan kemampuan dan daya dukung reservoir yang ada.

Baca Juga: Smelter Freeport Gresik Siap Beroperasi Juni 2024

Saya menyampaikan apresiasi kepada EMCL dan Pertamina Drilling Service Indonesia yang mampu memenuhi komitmennya untuk menjalankan kegiatan drilling campaign dengan mempercepat pelaksanaan kegiatan pengeboran yang awalnya akan dimulai di September 2024. Kami mendorong agar bisa dipercepat di bulan Februari 2024, Alhamdulillah 1 Maret 2024 bisa dilaksanakan,” katanya.

Dwi menyampaikan bahwa kunjungan hari ini tentu tidak hanya semata-mata meninjau tajak sumur infill carbonate, tetapi lebih dari itu, ini menunjukkan kepedulian dan harapan Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk mendorong kinerja operasi yang semakin di optimal di Blok Banyu Urip.

“Sebagai lapangan dengan produksi minyak sekitar 25 persen dari produksi minyak secara nasional,  Banyu Urip sangat diharapkan kontribusinya untuk mencapai target peningkatan produksi di masa depan, yaitu produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) di tahun 2030 untuk mendukung ketahanan energi nasional,” katanya. antr

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru