SGN menjadi motor implementasi Perpres 40/2023 dalam mewujudkan swasembada gula dengan target perluasan area 179 ribu ha serta peningkatan produksi gula GKP hingga 2,2 juta ton pada 2028
Surabaya, nawacita– PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) terus menunjukkan kinerja positifnya, pada tahun 2023 saja anak Perusahaan milik PTPN III (Persero) Holding Perkebunan tersebut berhasil memperoleh laba bersih positif 2 digit dengan EBIDTA diatas Rp1 T jauh diatas capaian 2022.
Aris Toharisman Direktur SGN pada Selasa (06/01) mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari kerja keras, sinergi dan team work seluruh insan SGN, terutama dalam menjalankan strategi, tata kelola dan pencapaian program kerja korporasi. Meski demikian SGN terus akan melakukan koordinasi internal, diantaranya menyatukan budaya kerja, standarisasi renumerasi dan ke SDM-an.
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh karyawan SGN. Namun kita semua harus tetap fokus dan jangan terlena. Tantangan 2024 lumayan besar. Dampak El Nino terhadap penurunan protas tebu masih akan berlanjut, ketidak pastian harga gula domestik, impor gula yang mulai berdatangan, serta persaingan tebu giling semakin ketat“, ungkap Aris.
Ditambahkan Aris, SGN juga mendapat penugasan dari Pemerintah melalui PTPN Holding. SGN menjadi motor implementasi Perpres 40/2023 dalam mewujudkan swasembada gula dengan target perluasan area 179 ribu ha serta peningkatan produksi gula GKP hingga 2,2 juta ton pada 2028. Saat ini SGN terlibat dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pangan, Energi dan Kehutanan di Merauke sebagai bagian upaya pencapaian swasembada gula nasional.
SGN juga bersama P3GI (Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia) telah memulai uji adaptasi varietas tebu unggul di sana sejak Desember 2023. Rencananya lebih dari 1 juta ha lahan di Merauke akan dijadikan kebun tebu.
Baca Juga : BNPB akan Manfaatkan Teknologi AI untuk Penanggulangan Bencana
Selain itu SGN bersama Pertamina sedang mengkaji pengembangan bioethanol untuk bahan bakar. Rencana pembangunan pabrik bioethanol di Glenmore Banyuwangi dan Jatiroto Lumajang sedang dalam pembahasan. Bioetanol didapatkan dari tetes tebu atau molasses yang merupakan produk samping pengolahan gula dan merupakan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.
“Mulai tahun ini SGN akan mengelola lahan HGU (Hak Guna Usaha) eks PTPN XIV di Sulawesi. Ada 11 ribu-an hektar lahan akan digarap bertahap. Kami tunjukkan bahwa SGN bisa memperbaiki kinerja tebu di Bone, Camming dan Takalar. Protas dan rendemen harus meningkat. Tantangan, peluang dan penugasan kepada SGN bisa diatasi dengan sukses bila semua insan SGN bersatu, bersinergi, kompak dan satu visi. Manajemen akan merumuskan strategi dan langkah 2024 secara cermat dan matang dengan memperhatikan risk management”, pungkas Aris Toharisman. (Sekar)


