Krisis Air Bersih, Ratusan Warga Muaro Jambi Konsumsi Air Sungai Batanghari
Muaro Jambi, Nawacita | Ratusan warga di Desa Sarang Burung, Kabupaten Muarojambi terpaksa mandi dan mencuci di Sungai Batanghari. Hal itu dilakukan karena kekeringan dan krisis air bersih. Tidak hanya itu, mereka terpaksa mengonsumsi air Sungai Batanghari setiap harinya.
Ironisnya lagi, saat ini ancaman pencemaran Sungai Batanghari diakui warga setempat. Namun, ratusan warga baik anak-anak, remaja, emak-emak hingga orang tua memenuhi aliran sungai terpanjang di Sumatra tersebut.
Tidak hanya pagi, sore hari pun dipenuhi warga yang akan mandi dan cuci baju. Padahal, debit Sungai Batanghari sedang keruh hingga menimbulkan pulau pasir di tengah sungai.

Menurut Kepala Desa Sarang Burung, Badrun, di Desa Sarang Burung ini ada 3 dusun dengan 14 RT.
“Kalau yang terdampak di dua dusun, yakni Dusun Jambu dan di Dusun Lebah. Masing-masing 5 RT,” ucapnya, Senin (16/10/2023).
Saat ini, ia menyebut, warga sudah banyak mengambil air ke Sungai Batanghari lantaran keringnya air di sumur sejak bulan lalu.
“Mau tidak mau, mereka mengonsumsi air Sungai Batanghari yang tersedia untuk aktivitas sehar-hari,” tukas Badrun.
Ia mengakui, kondisi air Sungai Batanghari saat ini berbeda dengan air Sungai Batanghari waktu dahulu.
Baca Juga: BPBD Wonogiri Sebar 4 Juta Liter Air Bersih di Wilayah Terdampak Kekeringan
“Memang dahulu air Sungai Batanghari masih dijamin steril, tapi kondisi sekarang sudah banyak pencemaran,” tuturnya.
Warga setempat, Fitria mengaku baru satu minggu ini mandi di Sungai Batanghari. Sementara tetangganya sudah satu bulan mandi di Sungai Batanghari.
“Kami berharap adanya bantuan air bersih setiap harinya. Selain itu, adanya bantuan pembuatan sumur agar warga bisa mendapatkan air bersih,” harapnya. okz


