Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJATIMRumah Kinasih Berdayakan Disabilitas dengan Konsep Sociopreneur

Rumah Kinasih Berdayakan Disabilitas dengan Konsep Sociopreneur

Mengenal Rumah Kinasih, Lembaga yang mengubah disabilitas menjadi pengusaha

Surabaya, Nawacita – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkomitmen untuk mewujudkan inklusivitas bagi penyandang disabilitas dan lansia. Salah satu upayanya dengan memberdayakan mereka melalui lembaga-lembaga sosial.

Rumah Kinasih menjadi salah satu lembaga binaan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang berfokus pada pemberdayaan penyandang disabilitas. Lembaga ini mengusung konsep sociopreneur yang berbasis di kota Blitar. Berdiri sejak tahun 2018 dan telah memiliki 58 binaan.

Founder Yayasan Rumah Kinasih, Edy Cahyono menuturkan di lembaga ini menerima segala jenis penyandang disabilitas. “Ada disabilitas intelektual, disabilitas mental, fisik, sensoris. Umur itu mulai 15 hingga 56 tahun asalkan disabilitas,” tutur Edy saat ditemui di Jatim Fest, pada Rabu, 4 Oktober 2023.

- Advertisement -

Namun, Edy menambahkan ada ketentuan khusus bagi penyandang disabilitas mental atau ODGJ. “Kalau yang disabilitas mental itu harus sudah mendapat rehabilitasi medis dari Rumah Sakit Jiwa. Baru kami bisa menerimanya,” Imbuhnya.

Ada berbagai program yang tersedia pada Rumah Kinasih. Salah satu program unggulannya yakni layanan rehabilitasi. Mereka bersedia melakukan rehabilitasi lanjutan bagi teman-teman disabilitas yang membutuhkan.

“Kita rehabilitasi, kita beri pendidikan vokasi, kita advokasi juga, lalu kita lakukan pemberdayaan yang kami anggap mampu secara sosialnya,” ujar Founder Rumah Kinasih itu.

Rumah Kinasih telah berhasil menciptakan produk-produk ekonomis, dimana 80% dikerjakan oleh teman-teman penyandang disabilitas. “Itu sebagai metode untuk menuangkan emosi mereka. Sehingga tercipta produk batik ciprat, eco print, dan turunannya seperti tas, sarung, sajadah, mukenah, dan produk-produk lainnya,” terangnya.

Tidak tanggung-tanggung, produk-produk karya teman-teman disabilitas Rumah Kinasih telah menembus pasar internasional. “Kami pasarnya melalui online dan offline, lokal maupun internasional. Kami sudah ekspor produk-produk kami ke New Zealand, Dubai, Singapura, Malaysia, dan Taiwan,” tutur Edy.

Ia menceritakan awal mula bisa mendapat pelanggan dari luar negeri. “Tahun 2022 lalu, Rumah Kinasih mengikuti Expo di Dubai yang diikuti oleh 193 negara. Dari situlah kita mendapat banyak buyer internasional yang memesan produk dan kemudian kita ekspor,” ujarnya.

Lembaga yang mengusung konsep sociopreneur ini telah meraih omset diatas 1 Milyar Rupiah per tahunnya. Keuntungan tersebut digunakan untuk membiayai segala kebutuhan teman-teman binaan.

“Jadi dari keuntungan itu, untuk kasih royalty mereka, untuk memberikan perlindungan BPJS Kesehatan, fasilitas makan sebanyak 3 kali sehari, operasional asrama, dan pemberian layanan kesehatan. Kita cover semuanya dari keuntungan itu,” jelasnya.

Sementara itu, Dinas Sosial Jawa Timur memberikan dukungan dengan membantu promosikan produk-produk karya teman-teman Rumah Kinasih. Pihak Dinsos juga bantu memperluas pasar dengan memberikan akses lebar kepada mereka pada acara-acara pemerintah, seperti bazar Jatim Fest 2023.

Wagub Jatim
Wagub Jatim melihat langsung hasil karya Rumah Kinasih di Jatim Fest 2023.

Rumah Kinasih juga bekerja sama dengan sejumlah stakeholder dari lintas sektor. Seperti pemerintah setempat, rumah sakit jiwa, Dinas sosial, Disperindag, Dinas Tenaga kerja, dan BPJS ketenagakerjaan. “Lintas sektor kita lakukan, karena kita tidak bisa kerja sendiri kan. Makanya perlu bersinergi dengan banyak pihak,” ujar Edy.

Terakhir, founder Rumah Kinasih berharap dukungan semua pihak untuk mewujudkan kesejahteraan sosial yang lebih baik. “Jadi saat ini kita tidak lagi konsen terhadap charity (amal). Tetapi bagaimana social Investment terhadap teman teman ini, supaya mereka bisa mandiri dan menjalani kehidupan lebih baik,” harap Edy.

Ia menegaskan bahwa pada dasarnya teman-teman penyandang disabilitas tidak perlu dikasihani. Menurutnya cukup kita beri akses dan kesempatan sehingga mereka bisa hidup mandiri. Via

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru