5 Tanaman Hias di Rumah yang Berbahaya untuk Si Kecil
Jakarta, Nawacita | Ada beberapa tanaman hias dirumah yang berbahaya untuk anak. Menempatkan tanaman di rumah bisa menghidupkan ruangan dan membuatnya terasa lebih nyaman.
Casey dari laman bayi dan pertolongan pertama CPR Kids di Sydney, Australia memperingatkan tanaman hijau tertentu bisa beracun. Untuk itu orang tua diperingatkan untuk menjauhkan jenis tanaman hijau tertentu ini dari jangkauan anak-anak mereka.
Petugas medis ini mengatakan tanaman hijau tertentu dapat menyebabkan berbagai gejala buruk tergantung pada tingkat paparan anak Anda terhadapnya. Misalnya, dari iritasi kulit hingga kesulitan bernapas dan muntah.
“Kami tidak mengatakan Anda perlu menyingkirkan bayi tanaman ini, pastikan saja mereka jauh dari jangkauan tangan kecil,” kata Casey, dilansir The Sun, Kamis (6/7/2023).
Casey mengatakan beberapa tanaman hias juga bisa menjadi racun bagi hewan peliharaan. Tenaga medis juga memberi masing-masing peringkat toksisitas, baik kategori dua atau kategori tiga. Dalam beberapa kasus, tanaman bisa mendapat dua peringkat.
Casey menjelaskan “kategori dua” berarti tanaman “berpotensi beracun, tergantung pada tingkat paparan”. Menurutnya, apa pun pada tingkat ini tidak boleh ditanam di taman kanak-kanak, taman bermain, dan tempat penitipan anak.
Akses terhadap tanaman itu harus dibatasi di rumah dengan balita atau anak kecil. Casey mencatat bahwa ini termasuk rumah yang dapat dikunjungi anak kecil, seperti rumah kakek nenek mereka.
“Orang tua dan wali harus mengawasi dengan hati-hati,” ujarnya.
Sementara itu, tanaman “kategori tiga” dapat mengiritasi kulit dan mata anak karena getah, duri yang membuat gatal, duri, atau bulunya yang menyengat.
“Jauhkan dari jangkauan balita dan anak-anak,” kata Casey.
Banyak tanaman berduri yang membuat gatal atau berduri tajam yang kini memiliki varietas tidak berduri. Berikut ini lima tanaman yang menimbulkan bahaya bagi anak-anak dan balita:
1. Peace lily (Spathiphyllum)

Jika dimakan, tanaman ini dapat menimbulkan rasa kesemutan atau panas yang diikuti pembengkakan pada bibir, mulut, dan lidah. Dermatitis kontak juga dapat terjadi pada individu yang sensitif.
Casey juga menetapkan “kategori toksisitas dua, tiga”. Reaksi ini biasanya terjadi dalam beberapa jam atau hari setelah terpapar bahan iritan atau alergen.
2. Zanzibar gem alias pohon dolar (Zamioculas zamiifolia)

Casey memberi “peringkat toksisitas dua, tiga” untuk Permata Zanzibar. Sebab, semua bagian tanaman beracun.
Orang tua harus menjauhkan permata zanzibar dari jangkauan anak-anak kecil mereka karena dapat menyebabkan rasa sakit langsung atau sensasi terbakar dan pembengkakan pada bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan jika dikunyah atau ditelan.
Anak-anak kecil yang sensitif juga bisa terkena dermatitis kontak ketika menyenggol atau menyentuh permata zanzibar.
3. Dumbcane (Dieffenbanchia)

Casey memberinya “kategori toksisitas dua, tiga”. Dia menjelaskan, jika daunnya dikunyah akan menyebabkan air liur berlebihan dan sensasi terbakar yang hebat, diikuti pembengkakan pada bibir, mulut, lidah dan tenggorokan.
Baca Juga: Dokter Bagikan Panduan Main Gadget pada Anak Sesuai Usia
Hal ini menyebabkan kesulitan bernapas dan menelan, serta membuat lidah tidak bisa bergerak membuat orang tersebut tidak bisa berkata-kata, selama beberapa hari. Penanganan tanaman juga dapat menyebabkan iritasi kulit.
4. String-of-pearls (Curio rowleyanus)

Tanaman merambat ini dinamai String-of-pearls karena terlihat seperti untaian mutiara hijau yang tergantung di pot. Menelan String-of-pearls dapat menyebabkan penyakit ringan seperti muntah atau diare. Casey juga mengingatkan, kontak dengan getah tanaman ini dapat menyebabkan iritasi kulit atau ruam.
5. Pothos (Epipremnum)

Casey memperingatkan semua bagian tanaman mengandung kristal kalsium oksalat seperti jarum, yang jika dikunyah atau dimakan, dapat langsung menyebabkan rasa sakit atau sensasi terbakar dan pembengkakan pada bibir, mulut, lidah, dan tenggorokan. Getahnya juga bisa menyebabkan dermatitis kontak, serta iritasi mata. Casey memberi tanaman itu “kategori toksisitas dua, tiga”. rpblk