Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPLifeStyleSimak Tips Memilih Permainan Anak Menurut Psikolog

Simak Tips Memilih Permainan Anak Menurut Psikolog

Simak Tips Memilih Permainan Anak Menurut Psikolog

Jakarta, Nawacita | Ada beberapa tips memilih permainan anak menurut Psikolog Klinis dan Keluarga dari Universitas Gadjah Mada, Pritta Tyas. Pritta memberikan beberapa penjelasan bagi orang tua mengenai cara memilih dan menyimpan alat permainan yang sesuai dengan usia dan tahap tumbuh kembang anak, terutama untuk anak usia dini (3 – 8 tahun).

Dalam sebuah diskusi di Jakarta pada hari Selasa (18/7/2023), Pritta menjelaskan bahwa terdapat beberapa aspek perkembangan anak yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kemampuan bahasa, maka disarankan bagi orang tua untuk memilih permainan yang mendorong anak untuk berbicara aktif.

“Contohnya, bermain peran sebagai dokter, bermain masak-masak, bermain jual-beli, atau aktivitas lain yang mendorong mereka untuk bercerita, berimajinasi, dan belajar berkomunikasi,” ujar Pritta.

- Advertisement -

Pritta menegaskan bahwa salah satu bagian penting dari perkembangan anak adalah aspek sosial emosional yang dapat dibentuk melalui kehadiran orang tua ketika anak bermain dan menjalin kedekatan dengan mereka.

ilustrasi
ilustrasi

Orang tua dapat berperan aktif dengan memilih permainan yang merangsang sisi sosial dan emosional anak, misalnya permainan dengan mobil-mobilan, bermain rumah-rumahan, dan lain sebagainya.

“Orang tua dapat bermain bersama anak untuk mempererat hubungan, sehingga anak merasa percaya dan merasa pandangan orang tua selaras dengan mereka,” tambah Pritta.

Selain itu, permainan juga harus mendorong perkembangan motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus pada anak. Untuk anak usia dini, disarankan agar anak bergerak dalam permainan minimal tiga jam per hari.

Orang tua dapat mengajak anak bermain permainan yang melibatkan gerakan, seperti bermain puzzle untuk melatih motorik halus atau bersepeda di sekitar perumahan.

Setelah memilih permainan yang sesuai dengan usia anak, hal berikutnya yang harus diperhatikan oleh orang tua adalah penyimpanan alat permainan. Pritta menjelaskan bahwa anak usia dini memiliki keterbatasan, seperti tinggi badan dan kekuatan fisik.

Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan beberapa hal agar anak dapat dengan mudah menyimpan alat permainan setelah digunakan.

Pertama, letakkan alat permainan anak di rak terbuka agar mengundang anak untuk bermain aktif, hindari meletakkan alat permainan dalam kotak tertutup.

Kedua, perhatikan tinggi rak mainan anak, pastikan anak dapat dengan mudah mengambil dan mengembalikan mainannya, sehingga dapat melatih kemandirian anak.

“Sehingga anak tidak akan kesulitan saat ingin mengambil alat permainannya,” jelas Pritta.

Baca Juga: 6 Tips Efektif Cegah Obesitas pada Anak Sejak Dini

Selain itu, kategorikan permainan anak dengan memisahkan penempatan puzzle, alat kerajinan, permainan sensori, dan permainan lainnya. Tujuannya adalah untuk memudahkan anak dalam memilih alat permainan dan merangsang semangat bermain.

Orang tua dapat memberikan area bermain yang cukup luas bagi anak, seperti area di lantai. Pada beberapa jenis permainan, anak akan lebih leluasa bermain di lantai daripada menggunakan meja dan kursi.

Sementara itu, hindari penggunaan warna yang terlalu berlebihan dalam dekorasi ruangan. Sebaiknya, gunakan warna-warna yang nyaman bagi mata anak dan tidak menyebabkan overstimulasi, seperti warna kayu alami, putih, atau warna lembut lainnya. Orang tua juga dapat merotasi atau mengganti alat permainan secara berkala.

“Hal ini dapat dilakukan jika anak terlihat bosan, merasa permainan tersebut terlalu mudah, atau sudah tidak tertarik untuk memainkannya lagi,” pungkas Pritta. brtst

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru