Menkop UKM Yakin Indonesia Bisa jadi Pusat Ikan Hias Tropik Dunia
Jakarta, Nawacita | Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki yakin Indonesia bisa menjadi pusat ikan hias tropik dunia karena memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) dan ekosistem budidaya yang besar.
“Saya kira, kita juga perlu menjadikan ikan hias sebagai satu keunggulan ekonomi nasional berbasis keunggulan domestik,” ujar Teten pada acara Nusantara Aquatic (Nusatic) 2023: Indonesia Ornamental Fish and Aquatic Plant Show 2023 dengan tema The Aquarium Fish Industry Moving Forward After Covid-19.
Teten mengungkapkan Indonesia banyak memiliki pemijah atau breeder yang ulung dan mengerti cara memijah ikan hias. Bahkan, semua jenis ikan hias di dunia dapat dipijahkan di Indonesia.

“Kita tinggal meningkatkan standardisasi produk, yang akan kita lakukan bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan,” katanya.
Dari sisi komersial, Teten mengimbau para breeder untuk tidak lagi berbisnis dalam skala usaha kecil.
Menurut dia, skala usaha kecil tersebut perlu dikonsolidasikan dan diagregasi melalui koperasi agar skala ekonomi pelaku usaha semakin sejahtera serta standard produk meningkat.
Baca Juga: Target Kemenkop UKM: Ciptakan Satu Juta Wirausaha Baru hingga 2024
Untuk masalah pembiayaan, ia mengimbuhkan ada skema pembiayaan KUR Kluster bagi para breeder hingga mencapai Rp500 juta. Belum lagi, ada perkuatan permodalan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
“Jangan sampai pasar kita direbut produk dari luar. Kita akan perbaiki dari sisi hulunya, dari sisi para breeder-nya, pemasarannya, hingga menciptakan offtaker,” tandasnya.
“Dalam posisi seperti ini, Nusatic sebagai ekosistem besarnya. Dan saya yakin itu bisa menghidupkan ekonomi rakyat,” kata Menteri Teten.
“Jangan sampai pasar kita direbut produk dari luar. Kita akan perbaiki dari sisi hulunya, dari sisi para breeder-nya, pemasarannya, hingga menciptakan offtaker,” sambungnya.
Menteri Teten juga berharap ajang akbar Nusatic seperti ini harus lebih disiapkan secara lebih matang agar bisa menjadi kalender event dunia. Seperti misalnya festival fesyen di Jember, Jatim, yang bahkan bisa masuk dalam kalender event dunia.
“Event seperti ini juga diharapkan menjadi ekosistem yang baik bagi industri ikan hias nasional,” kata dia.
antr


