Pernah Jadi Tambang Yodium, Ini Sejarah Kolam Bekucuk di Mojokerto
Mojokerto, Nawacita – Sumber Bekucuk telah lama dikramatkan oleh masyarakat Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, dan Kabupaten Mojokerto. Karena kepercayaan masyarakat bahwa mata air dapat mengobati berbagai penyakit, masyarakat telah mandi di sana sejak zaman kolonial.
Air dari Sumber Bekucuk diketahui mengandung yodium atau yodium dalam penelitian tahun 1920-an. Untuk memenuhi kebutuhan medis, tingginya konsentrasi mineral tersebut kemudian menarik investor industri farmasi untuk melakukan eksplorasi di kawasan Dusun Bekucuk.
“Untuk mendapatkan yodium, industri ini menambang dari Sumber Bekucuk di Dusun Bekucuk, didirikan sebuah perusahaan yang dinamakan Iodiumfabriek pada tahun 1926. Pabrik yang mengolah mineral yodium mentah itu berada tak jauh dari lokasi sumber di Watudakon, Kecamatan Kesamben, Jombang,” terang Sejarawan Ayuhanafiq.
Baca Juga: Gunung Pegat Mojokerto, Pilihan Pendakian Baru Pecinta Alam
Setelah membeli lahan pengeboran dari tangan von Faber, Pabrik di bawah naungan Combinatie van Kininefabriek ini melakukan eksplorasi. Pria keturunan Jerman itulah yang pertama kali berinisiatif melakukan penelitian dengan mengambil sampel air di Sumber Bekucuk.
Rencana eksplorasi sempat mendapat penolakan dari warga Desa Tempuran dan sekitarnya, karena setelah diketahui mengandung yodium, mantan pegawai Pabrik Gula Brangkal itu kemudian mengajukan pengeboran sumur pada pemerintah kolonial di mata air yang dikeramatkan tersebut.
”Banyak masyarakat yang menolak rencana pengeboran di Bekucuk,” ucap Yuhan sapaan akrabnya.
Pada awalnya masyarakat khawatir akan terjadi malapetaka jika Sumber Bekucuk yang telah lama dirawat dan dikeramatkan warga dirusak dengan pengeboran. Namun apa daya, eksplorasi yodium tetap dilaksanakan karena telah mengantongi konsesi usaha dari pemerintah kolonial.
“Karena bisa mendapatkan satu barel bijih yodium yang belum diolah, Yuhan mengklaim hasil eksplorasi pada awalnya terlihat cukup menjanjikan. Akibatnya, pengeboran terus menjadi lebih kuat dan menghasilkan lebih banyak hasil,” ucapnya.
Baca Juga: Dampak Kemarau Panjang, Gubernur Jatim Tinjau Lokasi Kekeringan Air Bersih di Mojokerto
Bahkan, sumur yodium yang berada di sekitar Sumber Bekucuk ditemukan kembali saat sedang dikembangkan. Saat itu masih harus dikirim Belanda dulu untuk memproses semua hasil eksplorasi yodium.
“Hingga akhirnya, potensi yodium di Bekucuk menarik animo pemodal besar untuk mengakuisisi lahan pengeboran,” tandasnya.
Eksplorasi skala industri Iodiumfabriek, bagaimanapun, telah menyebabkan tingkat yodium tanah menurun. Karena itu, penambangan di Sumber Bekucuk juga berumur pendek. Mata air itu akhirnya ditutup karena dianggap kandungannya sudah habis.


