31 Mei Sejarah Dunia: Majapahit Kalahkan Mongol Hingga Pertempuran Jutland
JAKARTA, Nawacita – Pada 31 Mei Sejarah Dunia, pasukan Majapahit berhasil mengalahkan pasukan Mongol di wilayah yang kini dikenal sebagai Kota Surabaya. Peristiwa itu merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa bersejarah yang layak dikenang pada hari ke-151—hari ke-152 dalam tahun kabisat—sesuai sistem Kalender Gregorian, 31 Mei.
Selain Majapahit mengalahkan Mongol, masih banyak peristiwa bersejarah lain yang terjadi pada 31 Mei. Berikut sejumlah peristiwa bersejarah, selain Majapahit menguasai Mongol, pada 31 Mei yang dihimpun dari Brainyhistory.com, Thepeoplehistory.com, dan Wikipedia.org, dalam Hari Ini Dalam Sejarah, 31 Mei:
1293
Pasukan Majapahit berhasil mengalahkan pasukan Mongol di wilayah yang kini dikenal sebagai Kota Surabaya. Hari kemenangan Majapahit itu kini dijadikan sebagai hari jadi Kota Surabaya.

1910
Pemerintah Kerajaan Britania Raya membentuk Uni Afrika Selatan dengan menggabungkan Transvaal, Cape Colony, Koloni Natal, dan Orange River Colony. Pada 31 Mei 1961, Uni Afrika Selatan diubah menjadi Republik Afrika Selatan.
1911
Kapal pesiar RMS Titanic diluncurkan di Belfast, Irlandia Utara. Kapal tersebut dibuat dengan menghabiskan dana senilai 1,5 juta Poundsterling. RMS Titanic kemudian berlayar dari Inggris menuju Amerika Serikat pada 10 April 1912, namun tenggelam di Samudera Atlantik lima hari kemudian setelah menabrak gunung es.

1916
Pertempuran antara pasukan Jerman dan pasukan Inggris meletus di Laut Utara dekat Denmark. Salah satu pertempuran di masa Perang Dunia I itu berlangsung selama dua hari dan kini dikenang dengan istilah Pertempuran Jutland. Akibat pertempuran itu, sebanyak 2.551 tentara Jerman tewas dan 6.094 tentara Inggris juga meregang nyawa.

1924
Melalui sebuah perjanjian, Pemerintah Uni Soviet mengakui wilayah Mongolia sebagai bagian dari Tiongkok. Melalui perjanjian itu pula, Uni Soviet berjanji tak akan mengusik wilayah Mongolia.
1935
Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter mengguncang wilayah Quetta yang kini menjadi wilayah kekuasaan Pakistan. Bencana tersebut menewaskan sedikitnya 40.000 orang.
1942
Pasukan Jepang menyerang pelabuhan di Sydney, New South Wales, Australia menggunakan kapal selam. Serangan itu berlangsung selama delapan hari. Tak begitu jelas siapa pemenang dalam salah satu pertempuran di masa Perang Dunia II itu.
Baca Juga: 30 Mei Sejarah Dunia: Jayakarta Ganti Nama Jadi Batavia Hingga Lahirnya Steven Gerrard
1970
Gempa bumi 7,9 skala richter melanda wilayah negara Peru. Gempa bumi tersebut juga menyebabkan tanah longsor yang mengubur wilayah Yungay, Peru. Akibatnya, sekitar 66.794 hingga 70.000 orang tewas dan 50.000 lainnya luka-luka.
1987
Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali ditetapkan oleh WHO pada tahun 1987. Penetapan ini dilakukan untuk menarik perhatian global pada epidemi tembakau dan kematian serta penyakit yang ditimbulkan dari tembakau.
Sebelumnya, WHO menetapkan resolusi WHA40.38 dan menyerukan tanggal 7 April 1988 sebagai ‘Hari Tidak Merokok Sedunia”. Pada saat itu, tanggal tersebut bertepatan dengan ulang tahun ke-40 WHO.
‘Hari Tidak Merokok Sedunia’ diperkenalkan sebagai tujuan untuk mendesak para pecandu tembakau agar tidak merokok selama 24 jam, yang diharapkan dapat mendorong mereka untuk berusaha berhenti merokok selamanya.
Satu tahun kemudian, terjadi perubahan. Pada resolusi WHA42.19, setiap tanggal 31 Mei diperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Sejak saat itu WHO terus mengkampanyekan peringatan tersebut setiap tahunnya dengan tema-tema yang berbeda.
1989
Marco Reus lahir di Dortmund, Jerman Barat. Namanya kini dikenal sebagai pemain sepak bola yang membela klub di tanah kelahirannya, Borussia Dortmund. Sejak bergabung dengan Borussia Dortmund pada 2012 silam, pemain yang biasa dipasang sebagai gelandang serang itu sudah mencetak 63 gol dari 136 penampilannya di Liga Jerman.
2017
Serangan bom bunuh diri mendera kawasan dekat Kedutaan Besar Jerman di Kabul, Afganistan. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 90 orang dan melukai 463 orang lainnya. Kelompok Haqqani dituding sebagai otak di balik serangan tersebut.
sopnws.


