3 Keutamaan Hajar Aswad yang Jarang Diketahui
Jakarta, Nawacita | Hajar aswad adalah batu hitam yang terletak di sebelah kiri multazam atau sebelah tenggara Ka’bah. Dalam banyak riwayat dijelaskan bahwa asal usul hajar aswad dibawa oleh malaikat dari langit ke dunia.
Melihat keistimewaan tersebut, masih banyak lagi rahasia di balik batu yang sarat akan nilai sejarah dalam ajaran Islam ini. Berikut ini adalah 3 keutamaan Hajar Aswad yang bersumber dari buku “Sejarah Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim” karya Prof. Dr. Said Muhammad Bakdasy.
- Batu yang Berasal dari Surga
Pendapat yang mengatakan bahwa Hajar Aswad berasal dari surga adalah berdasarkan Hadits Rasulullah SAW berikut:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ الْحَجَرُ الْأَسْوَدُ مِنْ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
“Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Hajar Aswad turun dari surga dengan warna lebih putih dari susu kemudian berubah menjadi hitam karena dosa-dosa anak-anak Adam.” (Abu Isa At Tirmidli RH) berkata, “Hadits semakna diriwayatkan dari Abdullah bin Amr dan Abu Hurairah.” Abu ‘Isa berkata, “Hadits Ibnu Abbas merupakan hadits hasan shahih.” (HR. Tirmidzi, no. 803)

- Batu yang Bertambah Mulia Karena Rasulullah SAW Menyentuh dan Menciumnya
Salah satu keutamaan Hajar Aswad yang menambahkan kemuliaan darinya adalah karena dicium langsung oleh Rasulullah SAW. Hal ini beliau lakukan manakala tawaf di Baitullah sambil menyentuhnya.
عَنْ جَابِرٍ قَالَ لَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَاسْتَلَمَ الْحَجَرَ ثُمَّ مَضَى عَلَى يَمِينِهِ فَرَمَلَ ثَلَاثًا وَمَشَى أَرْبَعًا ثُمَّ أَتَى الْمَقَامَ فَقَالَ { وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى } فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَالْمَقَامُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ ثُمَّ أَتَى الْحَجَرَ بَعْدَ الرَّكْعَتَيْنِ فَاسْتَلَمَهُ ثُمَّ خَرَجَ إِلَى الصَّفَا أَظُنُّهُ قَالَ { إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ }
“Dari Jabir berkata, “Tatkala Nabi ﷺ tiba di Makkah, beliau masuk ke masjid Al Haram, kemudian beliau menyentuh atau mencium Hajar Aswad, lalu berjalan ke arah kanannya. Berlari-lari kecil tiga kali putaran dan berjalan empat kali putaran. Kemudian mendekati Maqam Ibrahim dan membaca, ‘Dan jadikanlah Maqam Ibrahim sebagai tempat shalat.’ Lantas beliau melakukan shalat dua rakaat dengan posisi Maqam berada di antara beliau dan Ka’bah. Kemudian mendatangi Hajar Aswad lalu menciumnya. Lalu beliau pergi menuju ke bukit Shafa. Saya kira waktu itu beliau mengucapkan “INNASHSHAFA WAL MARWATA MIN SYA’AAIRILLAH (Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah merupakan syiar Allah).” (HR. Tirmidzi, no. 784)
Baca Juga: 5 Tips agar Jemaah Haji Tidak Tersesat di Tanah Suci
- Kesaksian Hajar Aswad di Hari Kiamat
Dalam salah satu Hadits, selain yang telah disebutkan di atas bahwa di hari Kiamat nanti Hajar Aswad akan bangkit dan memberikan kesaksian bagi orang-orang yang pernah menciumnya.
Kesaksian tersebut menyatakan bahwa orang-orang yang telah menciumnya telah sempurna dalam berikrar. Rasulullah bersabda:
عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ سَمِعْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيَأْتِيَنَّ هَذَا الْحَجَرُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنْ يَسْتَلِمُهُ بِحَقٍّ
“Dari Sa’id bin Jubair berkata, Aku mendengar Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, ia berkata, “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Batu ini (Hajar Aswad) sungguh akan datang pada hari kiamat, ia mempunyai dua mata untuk melihat dan lidah untuk berbicara serta bersaksi atas orang yang mengusap (atau menciumnya) dengan benar.'” (HR. Ibnu Majah, no. 2935).
brtst


