Mojokerto, Nawacita – Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kabupaten Mojokerto menamparkan gelombang arus balik lebaran 2023 terbagi menjadi dua gelombang. Pertanyaan tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DPRKP2) Kabupaten Mojokerto.
Kepala DPRKP2 Kabupaten Mojokerto Rachmat Suharyono menyampaikan, analisa terhadap arus mudik dan arus balik lebaran bertujuan untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas. Sebab, prediksi puncak arus balik lebaran akan terbagi menjadi dua gelombang.
“Ada dua gelombang, gelombang pertama akan terjadi 24-25 April, sedangkan gelombang ke dua akan terjadi pada 29 -1 Mei 2023,” papar Rachmat saat dikonfirmasi, Senin (24/4/2023).
Selain itu ada beberapa titik yang menjadi titik kemacetan nantinya, titik kemacetan diprediksi akan terjadi di Jalan Klenteng atau Taman Mojosari, Simpang lima Kenanten, jalan Trowulan – Jombang (jalur Provinsi) dan jalan Gedeg.
Rahcmat menambahkan bahwa puncak arus balik mudik Lebaran 2023 dilihat dari hasil evaluasi arus mudik lebaran 2023. Bahkan nantinya seperti kondisi arus lalu lintas menuju kawasan wisata seperti di Pacet dan Trawas kalau mengalami kepadatan arus lalu lintas akan di terapkan sistem rekayasa one way.
“Rekaya lalu lintas bersifat situasional, bila pada akan di lakukan sistem one way harus tetap dilakukan terus menerus. Namun, perlu diperhatikan bahwa peralihan one way membutuhkan waktu dan tenaga yang memadai dan tepat,” tuturnya.
Rachmat menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas lewat mekanisme one way ini masih menjadi cara paling efektif untuk mengurai kemacetan. Selain itu ia juga menyarankan untuk para pemudik lebih baik melakukan perjalanan balik dari kampung halaman sebelum atau sesudah tanggal tersebut. Fio Atmaja



