Friday, December 26, 2025
HomeDAERAHJATIMTim Rukyatul Hilal di Mojokerto Belum Melihat Bulan, Lebaran 22 April

Tim Rukyatul Hilal di Mojokerto Belum Melihat Bulan, Lebaran 22 April

Penetapan Hari Raya Diperkirakan Berbeda, Rukyatul Hilal di Mojokerto Tak Terlihat

Mojokerto, Nawacita – Bertempat di gedung lantai 5, Pondok Pesantren Al Amin, Kelurahan Surodinawan, Prajuritkulon, Kota Mojokerto, Lembaga Falakiyah PCNU Kabupaten Mojokerto melakukan Rukyatul Hilal Idul Fitri 1444 Hijriyah, Kamis (20/4/2023).

Pelaksanaan rukyatul hilal di Mojokerto Raya mulai dilakukan pukul 16.15 WIB hingga terbenam matahari pukul 17.31 WIB dan hasil pengamatan, hilal tidak terlihat karena ketinggian hilal rendah dan mendung.

- Advertisement -

Ketua Lembaga Falakiyah NU Kabupaten Mojokerto, Syamsul Maarif menyatakan, dalam pelaksanaan rukyatul hilal, posisi matahari tidak terlihat mulai pukul 17.24 WIB. Pelaksanaan rukyatul hilal tetap dilanjut dan sampai terbenamnya matahari, hilal tidak terlihat dengan posisi matahari di 281 derajat kemudian hilal 282 derajat.

“Hingga pukul 17.40 WIB kita akhiri kegiatan rukyatul hilal dengan hasil hilal tak terlihat karena ketinggian hilal rendah dan kondisi cuaca mendung,” terangnya.

Samsul menjelaskan, Awal bulan Romadlon 1444 H. dimulai serentak pada hari Kamis 23 Maret 2023 namun awal Syawal atau Idul fitri di perkirakan akan berbeda antara Muhammadiyah dengan pemerintah, perbedaan Idul Fitri tersebut bukan karena perbedaan Hisab dan Rukyah melainkan karena perbedaan kriteria. Perlu diketahui bahwa terdapat dua perbedaan yang di gunakan untuk menentukan posisi bulan ketika memasuki bulan hijriyah.

Kriteria pertama yaitu wujudul hilal dimana bulan terbenam lebih lambat dari pada Matahari inilah kriteria yang digunakan oleh Muhammadiyah sehingga pimpinan pusat Muhammadiyah berdasarkan hasil hisab haqiqi wujudul hilal telah menerbitkan Maklumat secara pasti penetapan 1 Syawal 1444 hijriyah atau lebaran idul fitri 2023 jatuh pada hari Jumat Pahing 21 April 2023 M.

Kemudian yang kedua yaitu kriteria MABIMS atau kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam Indonesia Malaysia dan Singapura dengan ketentuan batas minimal hilal 3 Derajat dan sudut Elongsi 6,4 Derajat.

“Menurut kriteria IMKAN RUKYAT atau Visibiltas Hilal MABIMS tidak mungkin hilal terlihat pada hari Kamis petang 20 April 2023 karena ketinggian hilal hanya mencapai sekitar 1 – 2 Derajat dan sudut elongasi 3,2 Derajat.
Untuk itu 1 Syawal atau Idul fitri pada Kalender pemerintah diperkirakan pada hari Sabtu 22 April 2022 M,” jelasnya.

Kendati demikian kepastian jatuhnya 1 Syawal 1444 H atau Idul fitri akan di umumkan setelah sidang Itsbat yang akan di laksanakan pada tanggal 29 Ramadan atau pada hari Kamis 20 April 2023 M. oleh Kementrian Agama Republik Indonesia.

“Rukyat tgl 29 itu sifatnya lita’abud, Masalah Itsbat itu haknya Pemerintah, kalau Ikhbae itu haknya PBNU,” jelasnya.

Syamsul juga memberikan himbauan, bagi warga Nahdliyyin Penetapan 1 Syawal 1444 dimohon menunggu hasil Rukyatul hilal bil fi’li, hasil akan dilaporkan ke PBNU untuk selanjutnya menjadi bahan Ikhbar PBNU dan jg akan jadi bahan pertimbangan Penetapan Itsbat Kemenag RI yang dilaksanakan pada Kamis, 20 April 2023 Jam 19.00 WIB

“Untuk itu di himbau kepada semua ummat Islam di Wilayatul Hukmi Indonesia untuk saling menghormati dan menghargai bilamana ada perbedaan pelaksanaan hari raya Idul Fitri 1444 H dengan tetap menjaga ukhuwah islamiyah dalam bingkai NKRI yang selalu kedepankan nilai nilai toleransi,” tandasnya.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Nataru
- Advertisment -

Terbaru