Budidaya Jangkrik Kalunh dan Cliring di Mojokerto
Mojokerto, Nawacita – Pernah mengalami kerugian hingga puluhan juta dari ternak bebek, seorang pasangan suami istri (Pasutri) warga Jotangan, Kecamatan Mojosari, Mojokerto ini terus bangkit dari keterpurukannya.
Priyo Handoko (52) dan Rohmatin (49) tak patah semangat untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Berkat usaha kerja kerasnya, kini pasutri yang dikarunia empat anak tersebut sekses menjadi peternak jangkrik.
Salain kesibukan sebagai buruh, dengan memanfaatkan lahan kosong di samping rumah untuk membudidayakan jangkrik. Jenis jangkrik yang mereka budidaya ada dua, jangkrik kalung dan Cliring. Karena lebih kuat dan tahan dari serangan penyakit membuat mereka memilih kedua jenis jangkrik jenis tersebut dibandingkan dengan jangkrik biasa
Perawatan Jangkrik Kalung dan Cliring terbilang mudah dan tidak membutuhkan biaya mahal. pemberian pakan jangkrik juga dilakukan setiap hari, dengan memberikan makan jagung muda, batang dan daun pepaya serta pakan ternak ayam kepada jangkrik.
“Pada awalnya usaha dari ternak bebek, namun mengalami kerugian hingga 40 juta rupiah, karena ternak bebek banyak yang mati akibat diserang penyakit. Kalau untuk budidaya jangkrik sendiri sudah saya tekuni bersama suaminya sejak tahun 2000 silam,” terang Rohmatin saat di temui dirumahnya, Jum’at (7/4/2023).
Menurut Rohmatin, modal yang digunakan untuk budidaya jangkrik tidak sebanyak saat beternak bebek. Biaya yang dikeluarkan hanya saat membeli telur jangkrik untuk pembibitan yang menetas selama 12 hari dan biaya pembuatan kandang untuk tahap permulaan.
Jumlah jangkrik di setiap kandang tidak bisa dihitung. Telur jangkrik yang sudah menetas dibagi ke masing masing kandang nantinya. “Telur Jangkrik Kalung dibeli seharga 150 ribu rupiah per kilogram, sedangkan telur Jangkrik Cliring 250 ribu rupiah per kilogram. Usai menetas, bibit jangkrik akan ditaruh ke kandang kayu berukuran 1 x 2 meter”, ucapnya.
Setiap kandang diberi tray telur ayam berbahan kertas sebagai sarang jangkrik, supaya pertumbuhan bagus, Jangkrik Kalung dan Cliring siap dipanen Ketika berumur 30 hari sejak penetasan.
Rohmatin menjelaskan, masing-masing kandang mampu menghasilkan 20 hingga 30 kilogram jangkrik. Bahkan, jika dalam kondisi bagus dan tidak banyak yang mati setiap kandang bisa menghasilkan 50 kilogram.

“Jangkrik Kalung 25 ribu per kilogram, sedangkan Jangkrik Cliring 30 ribu rupiah per kilogram. Saat panen, tengkulak langsung datang ke rumah untuk membeli jangkrik. Biasanya kalau jangkrik itu, untuk pakan burung, untuk omzet penghasilan bersih setiap bulannya bisa mencapai 3 – 4 juta rupiah.” tandasnya.
Penulis : Fio Atmaja


