Tuesday, December 23, 2025
HomeNasionalDPRD Jatim Sebut Tingkatkan Prestasi Olahraga Pelajar Dengan Sinergi

DPRD Jatim Sebut Tingkatkan Prestasi Olahraga Pelajar Dengan Sinergi

Surabaya, Nawacita – Komisi E DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja ke Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) dan Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) Provinsi DKI Jakarta, Selasa (7/3/2023) lalu.

Dalam kunker tersebut Komisi E DPRD Jatim didampingi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dispora) Jatim dan SMA Negeri Olah Raga (SMANOR) Jatim.

“Dalam kunjungan tersebut kami bermaksud untuk melakukan studi banding terkait penyelenggaraan olahraga pelajar di DKI Jakarta,” ujar anggota Komisi E DPRD Jatim Kodrat Sunyoto, Jumat (10/3/2023).

- Advertisement -

Ketua DPD Ormas Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Jatim ini menegaskan bahwa penyelenggaraan olahraga pelajar di DKI Jakarta berjalan dengan baik karena ada dua alasan.

Pertama, pengelolaan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) dilaksanakan secara sinergi antara Dinas Pendidikan dan Dispora DKI Jakarta melalui UPT PPOP yang bertugas menyelenggarakan pelatihan olahraga bagi pelajar untuk meningkatkan bakat dan prestasi olahraga.

“Sedangkan Dinas Pendidikan bertugas menyelenggarakan pendidikan akademik. Bahkan dua dinas ini juga support anggaran. Kalau SMANOR Jatim kan hanya murni dari Dinas Pendidikan Jatim,” jelasn politikus Partai Golkar.

Alasan kedua, yaitu besarnya dukungan pemerintah DKI Jakarta, baik berupa anggaran, SDM maupun keteraediaan sarana dan prasarana.

Kodrat menjelaskan untuk PPOP mendapatkan anggaran 2023 senilai Rp70 miliar lebih. Sedangkan untuk KONI mendapatkan anggaran senilai Rp270 miliar lebih.

SDM PPOP DKI Jakarta sebanyak 59 tenaga ahli, mulai dari dokter, perawatan umum, terapis, ahli gizi, psikolog dan lainnya. “Untuk sarana dan prasarana berupa sport center untuk pembinaan dan pengembangan 22 cabang olahraga,” katanya.

Kidrat mengaku tidak heran jika DKI Jakarta selalu menjadi juara umun atau minimal tiga besar karena dua alasan tersebut. Oleh karena itu Komisi E DPRD Jatim mengharap kepada pemprov Jatim bisa memperbaiki SKO, karena memang bedanya di Jatim dan DKI Jakarta.

“Terkait pelatih, DKI Jakarta juga sangat perhatian. Karena ini juga menjadi salah satu penentu prestasi atlet pelajar,” katanya.

Kodrat berharap untuk meningkatkan potensi atlet pelajar dan prestasi olahraga di Jatim, sangat diperlukan untuk ditingkatkan alokasi anggarannya. Namun kebijakan penambahan anggaran haruslah didasarkan pada perencanaan yang matang yang memang perlu ditingkatkan.

“Seperti anggaran revitalisasi sarana prasarana olahraga di SMANOR, hal ini karena keterbatasan anggaran Jatim yang hanya mencapai Rp28,3 Triliun. Sedangkan APBD DKI Jakarta sebesar 83,7 Triliun tahun 2023. Apalagi mulai Tahun Anggaran 2025, PAD Jatim diperkirakan akan menurun Rp 4,2 Triliun akibat kebijakan penerapan opsen PKB dan BBNKB,” bebernya.

Menurutnya peningkatan mutu SMK memang tetap menjadi prioritas di Jatim untuk menurunkan TPT yang masih berada pada angka 5,49 pada Agustus 2022, dengan kontribusi lulusan SMK sebesar 6,70 persen.

“Namun demikian, Pemerintah Jatim juga harus memperhatikan pembinaan dan pengembangan atlet pelajar untuk kemajuan olahraga Jatim dan menjadi kebanggaan masyarakat Jatim,” tegasnya.

Kodrat mengatakan dalam kunjungan tersebut diketahui penyelenggaraan SKO membutuhkan  APBD yang sangat besar. Namun demikian, terdapat beberapa atlet pelajar yang berprestasi yang kadangkala mutasi ke daerah lain.

“Dalam rangka mencegah hal tersebut, apakah Pemerintah DKI Jakarta membuat kontrak dengan atlet pelajar dan apa saja klausul yang diatur di dalamnya. Ini yang ingin kami ketahui,” kata Kodrat.

Pihaknya juga ingin mengetahui upaya dan apresiasi yang diberikan SKO DKI Jakarta atau Pemprov DKI Jakarta agar banyak pelajar berminat menjadi atlet berprestasi. Karena menjadi atlet olahraga pelajar bukanlah cita-cita kebanyakan orang tua di Indonesia, sehingga SKO di beberapa daerah kurang diminati orang tua.

“Kami juga ingin memgetahui apakah SKO DKI Jakarta juga memberikan kesempatan yang sama terhadap pelajar penyandang disabilitas untuk mendapat pembinaan dan pengembangan bakat olahraga. Kemudian bagaimanakah prestasi olahraga beserta penghargaan dari Pemerintah DKI Jakarta terhadap prestasi atlet penyandang disabilitas,” pungkasnya. (rgo)

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru