Friday, December 26, 2025
HomeMENTERICegah Inflasi, Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga Barang

Cegah Inflasi, Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga Barang

Cegah Inflasi, Mendagri Minta Pemda Kendalikan Harga Barang

Jakarta, Nawacita | Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemda kendalikan harga barang dan menjaga ketersediaan barang.

Menurut dia, hal tersebut penting dilakukan untuk mengendalikan inflasi yang identik dengan kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu yang relatif lama.

“Kalau yang relatif pendek seperti mau Lebaran, mau Natal, itu bukan inflasi permanen, itu hanya musiman, nah ini tidak,” ujar Tito dilansir dari siaran pers Kemendagri, Sabtu (28/1/2023).

- Advertisement -

Dia lantas menjelaskan alasan kenapa harga dan ketersediaan barang serta jasa perlu menjadi perhatian.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian

Menurut dia, ketersediaan maupun harga barang dan jasa terutama bahan pokok memiliki dampak besar bagi masyarakat, khususnya kalangan bawah.

“Terutama bahan pokok itu yang bisa membuat terjadinya gangguan politik sosial keamanan, makanya perlu kita jaga betul keterjangkauan harga barang oleh masyarakat kita,” tutur Tito.

Salah satu strategi untuk menjaga keduanya adalah dengan memahami barang dan jasa apa saja yang mengalami kenaikan harga sekaligus mengetahui cara mengatasinya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memastikan suplainya tetap memadai.

Upaya lainnya dengan memahami jenis barang yang harganya diatur oleh pemerintah pusat dan pemda serta yang bergantung pada mekanisme pasar. Kedua jenis barang tersebut harus diatur betul harganya agar tetap terjangkau.

“Nah jadi tolong untuk rekan-rekan pemda untuk mengatur harga yang diatur oleh pemda administered price seperti tarif air minum, kemudian tarif angkutan, itu betul-betul dihitung dengan matang supaya tidak menimbulkan gejolak terjadi kenaikan yang signifikan,” ujar Tito.

Baca Juga: Soal Jabatan Kades 9 Tahun, Mendagri: Kami Kaji Dulu Positif dan Negatifnya

Selain itu, Tito juga menyoroti persoalan beras di salah satu daerah yang harganya mengalami kenaikan.

Hal itu terjadi karena ada persoalan pada manajemen seperti kerja sama antardaerah dan sebagainya. Mantan Kepala Polri ini menambahkan, saat ini banyak negara tengah mengalami inflasi hingga ke angka yang mengkhawatirkan.

Meski begitu, angka inflasi di Indonesia pada akhir Desember 2022 masih tergolong ringan yakni sebesar 5,51 persen.

Presiden menargetkan akhir tahun ini inflasi berada di angka sekitar 3 persen. Target tersebut dapat tercapai apabila pemerintah pusat dan pemda saling bekerja sama. kmps

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Bank Jatim Nataru
- Advertisment -

Terbaru