Home Nasional Internasional Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan

Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan

0
Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan
Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan

Simak Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan

JAKARTA, Nawacita – Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan, Bulan Desember adalah bulan yang identik dengan liburan. Ini karena di Bulan Desember terdapat Hari Raya Natal. Seminggu setelah Hari Raya Natal akan ada tahun baru.

Bicara soal Hari Raya Natal, tentu tidak lepas suatu dekorasi yang selalu menghiasi rumah-rumah Umat Kristiani, yang tak lain adalah pohon Natal. Pohon Natal menjadi dekorasi wajib yang selalu dipasang di rumah-rumah menjelang Hari Raya Natal, yang berlangsung pada 25 Desember setiap tahunnya.

Tidak hanya di rumah-rumah, pohon Natal juga menjadi dekorasi yang menghiasi ruang-ruang publik, seperti pusat perbelanjaan, kantor pelayanan publik, restoran, kafe, dan sebagainya. Pohon Natal umumnya dibuat dari pohon cemara. Namun seiring berjalannya waktu, kini banyak orang berlomba-lomba untuk membuat pohon Natal dengan cara yang sangat kreatif, bahkan melibatkan bahan-bahan yang unik.

Hal ini kadang menimbulkan pertanyaan, apakah pohon Natal hanyalah sebatas dekorasi khas semata, atau memang mengandung makna tertentu? Artikel ini akan mencoba mengulas mengenai makna pohon natal, termasuk asal usul pohon natal, seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (17/12/2022).

Asal Usul Pohon Natal

Jauh sebelum Hari Raya Natal dirayakan seperti sekarang ini, tumbuhan dan pepohonan yang dapat tetap hijau di berbagai musim memang memiliki arti penting, terutama bagi orang-orang yang tinggal di tempat empat musim. Sementara itu dilansir dari Britannica, penggunaan pohon cemara, karangan bunga, dan tumbuhan lain yang bisa hidup di empat musim untuk melambangkan kehidupan abadi telah menjadi kebiasaan orang Mesir kuno, China, dan Ibrani.

Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa pemujaan terhadap pohon juga telah menjadi kebiasaan orang Eropa sebelum masuknya agama Kristen. Orang Skandinavia biasa mendekorasi rumah dan lumbung mereka dengan pohon cemara pada Tahun Baru untuk menakut-nakuti Iblis. Kebiasaan mendekorasi rumah dengan pohon juga telah menjadi kebiasaan orang Jerman selama pertengahan musim dingin.

Pada abad pertengahan ada drama tentang Adam dan Hawa. Dalam drama tersebut menunjukkan adanya “pohon surga,” yang diwakilkan dengan pohon cemara yang digantungkan buah apel di sana. Pohon tersebut melambangkan Taman Eden. Orang Jerman mendirikan pohon surga di rumah mereka pada tanggal 24 Desember, hari raya keagamaan Adam dan Hawa.

Mereka menggantung wafer di atasnya (melambangkan hosti ekaristi, tanda penebusan Kristen); dalam tradisi selanjutnya, wafer diganti dengan kue dengan berbagai bentuk. Lilin, simbol Kristus sebagai terang dunia, sering ditambahkan.

Di ruangan yang sama ada “piramida Natal”, konstruksi kayu berbentuk segitiga yang memiliki rak untuk menampung patung-patung Natal dan dihiasi dengan pohon cemara, lilin, dan bintang. Pada abad ke-16, piramida Natal dan pohon surga telah menyatu, menjadi pohon Natal.

Baca Juga: Daftar Tradisi Natal di Indonesia, Dari Wayang Kulit Hingga Ngejot dan Penjor

Kebiasaan orang Jerman itulah yang dianggap sebagai awal mula tradisi pohon Natal, seperti dilansir dari History.com. Ada kepercayaan yang dipegang secara luas bahwa Martin Luther, pembaru Protestan abad ke-16, adalah sosok pertama yang menambahkan lilin menyala ke pohon.

Asal Usul serta Makna Pohon Natal
Sejarah Asal Usul serta Makna Pohon Natal dari Berbagai Kebudayaan.

Kebiasaan itu bermula ketika Martin Luther dalam perjalanan pulan pada suatu malam di musim dingin, menulis khotbah, dan dibuat terpesona oleh kecemerlangan bintang yang berkelap-kelip di tengah pepohonan.

Untuk mengabadikan kembali pemandangan tersebut bagi keluarganya, dia mendirikan sebatang pohon di ruang utama dan menyambungkan ranting-rantingnya dengan lilin yang menyala. Sekarang, lilin-lilin yang menyala itu diganti dengan lampu yang berkelap-kelip. Itulah awal mula pohon Natal sehingga menjadi dekorasi yang tidak boleh ditinggalkan selama Hari Raya Natal.

Makna Pohon Natal

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here