Jajaran Pimpinan DPRD Jatim Sowan ke PWNU, Ini Pokok Persoalannya
Surabaya, Nawacita | Jajaran pimpinan DPRD Jatim sowan ke PWNU Jatim. Rombongan dipimpin langsung Ketua DPRD Jatim H Kusnadi, diterima oleh Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim Prof KH Ali Maschan Moesa dan Ketua Peringatan 100 Tahun NU KH Abdus Salam Shohib, di Surabaya Kamis (27/10/2022).
Jajaran pimpinan DPRD Jatim akhirnya sowan ke kantor PWNU Jatim. Rombongan dipimpin langsung Ketua DPRD Jatim H Kusnadi, diterima oleh Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim Prof KH Ali Maschan Moesa dan Ketua Peringatan 100 Tahun NU KH Abdus Salam Shohib, di Surabaya Kamis (27/10/2022).
“Terus terang, kami merasa kurang adat bila para kiai yang audiensi ke kantor DPRD Jatim. Karena itu, kami sengaja sowan pada para ulama di kantor PWNU Jatim,” kata politikus asal PDI Perjuangan usai pertemuan.
Pria yang juga Ketua DPD PDI-Perjuangan Jatim didampingi sejumlah wakil ketua DPRD Jatim, seperti Hj Anik Maslachah dari FPKB dan H Anwar Sadad dari Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim dan Sahat T Simanjuntak dari Fraksi Partai Golkar.
Selain Kiai Ali Maschan Moesa dan Kiai Abdus Salam Shohib, jajaran PWNU Jatim yang turut hadir adalah KH Romadlon Chotib dan KH Zul Hilmi Ghazali (Katib dan Wakil Katib Syuriah), M Koderi (Wakil Ketua), H Robith Fuadi (Wakil Sekretaris), H Rasidi, M Amin Mujib.
Anwar Sadad, dalam pertemuan itu menyatakan, bahwa NU justru selalu hadir dalam setiap ada masalah di tengah masyarakat dan perjalanan bangsa hingga saat ini.
“Terus terang, NU lebih hadir dalam perjalan sejarah. Partai politik kalah. Karena itu kami menyadari dan memang lebih banyak belajar dari NU,” kata pria yang juga ketua DPD Partai Gerindra Jatim.
Sementara itu KH Abdus Salam Shohib lebih banyak menjelaskan soal agenda Peringatan 100 Tahun NU yang digelar PWNU Jatim. Termasuk acara dalam mengembangkan kreativitas para santri dan kader muda bangsa.
Diantaranya acara Malam Puncak Hari Santri yang diadakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, dengan menggelar acara Santri Culture Night Carnival (SCNC), di JX Internasional Surabaya, pada Sabtu 29 Oktober 2022 malam.
Dijelaskan Kiai Abdus Salam, sejumlah pejabat juga sudah menyatakan kesediaan hadir pada acara SCNC yang dirangkai dengan Peringatan 100 Tahun NU. Diantaranya Gubernur Jatim, Hj Khofifah Indar Parawansa dan Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Nurchahyanto M.Sc., bersama Forkopimda Jatim lainnya.
SCNC 2022 dengan tagline “Wonderfull Santri, Harmoni, Kolaborasi dan Inovasi”, akan dihadiri sebanyak 5000 santri dan pelajar dari sejumlah daerah di Jawa Timur.
“Sesuai motto agenda Peringatan 100 Tahun NU ‘Harmoni, Kolaborasi dan Inovasi’, dalam SCNC kali ini, sepenuhnya melibatkan santri-santri berbakat. Baik dari Pondok Pesantren, badan-badan otonom NU maupun lembaga-lembaga di lingkungan NU, serta lembaga pendidikan yang mempunyai visi dan misi sama untuk kemajuan kebudayaan masyarakat,” tutur KH Abdus Salam Shohib.
Perform Sendratari Joko Tingkir
Sebelumnya Sekretaris Panitia SCNC, H Robith Fuadi atau Gus Robith, usai rapat gabungan syuriah dan tanfidziah PWNU Jatim yang dihadiri Wakil Rais KH Agoes Ali Masyhuri dan KH Abdul Matin Jawahir, serta Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar.
“Dalam pergelaran SCNC 2022, memang mewadahi kreativitas dan ekspresi para santri dalam mengaktualisasikan dirinya di depan publik,” tuturnya.
Selain, ada penampilan Marching Band dari MAN 1 Sidoarjo, Kirab Bendera Merah Putih bersama GP Ansor Jatim, dan Kirab Bendera Nahdlatul Ulama bersama Pagar Nusa Jatim.
“Ada yang lebih menarik dari para mahasiswa.Yakni, Perform Sendratari Joko Tingkir dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Ini merupakan counter opini terhadap lagu Joko Tingkir Ngombe Dawet yang mendapat kecaman di masyarakat. Sehingga, apa pun yang berkembang di masyarakat, kita wujudkan melalui aksi kreativitas dari para pelajar dan mahasiswa kita,” tutur Gus Robith Fuadi.
Penampilan lainya, adalah Tari Rancangkapti dari PCNU Gresik, serta Penampilan Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI) lintas generasi. Artinya, mulai dari kelompok ISHARi anak-anak dan remaja hingga kelompok dewasa, yang sering tampil di kampung-kampung secara tradisi.
“Tapi, kali ini dengan penampilan penuh inovasi dan kreativitas yang memikat dari kaum muda,” tutur Gus Robith.
Selain itu, ada penampilan Muhafadzoh Kolosal Kitab Alfiyah, diikuti sebanyak 500 Santri Putri. Mereka dari Pondok Pesantren Lirboyo, Syaikhona Kholil, Ponpes Langitan, Ponpes Sidogiri, dan Ponpes Ploso, yang masing-masing mengirimkan 100 santri.
Selain itu, ada Pembacaan Ikrar Santri Nusantara yang menampilkan 9 Cucu Kiai Sepuh, seperti Cucu-cucu Kiai KH Anwar Manshur (PP Lirboyo Kediri), KH Nurul Huda Djazuli (PP Ploso Kediri), KH Ubaidillah Faqih (PP Langitan), KH Miftachul Akhyar (PP Miftachussunnah, Kedungtarukan Surabaya), KH Agoes Ali Masyhuri (PP Bumi Shalawat), KH Anwar Iskandar (PP Al-Amin Kasinan, Kediri).
Selanjutnya, cucu-cucu KH M Hasan Mutawakkil Alallah (PP Zainul Hasan Genggong, Probolinggo), KH Zuhri Zaini (PP Nurul Jadid Paiton), dan cucu Nyai Hj Mundjidah Wahab (PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang).
Menurut KH Abdus Salam Shohib perjalanan NU menuju 100 Tahun atau 1 Abad, tak lepas dari lahirnya generasi baru di era kekinian yang akan berperan ke depan dalam membangun negeri ini.
“Merekalah Generasi Z dan Generasi Milenial untuk terlibat dan mengambil bagian dalam perubahan di tengah masyarakat sekarang,” tutur Kiai Salam, yang Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang ini.
Lebih jauh cucu Kiai Bisri Syansuri pendiri NU ini menjelaskan, digelarnya acara SCNC untuk menunjukkan bahwa NU mempunyai tanggung jawab ke depan, untuk mewadahi ajang-ajang kreativitas para santri dan santriwati di era Milenial ini.
SCNC 2022, menurutnya, merupakan kelanjutan dari SCNC yang pernah digelar pada tahun 2019. Karena adanya Pandemi Covid-19, sehingga selama dua tahun kita harus menyesuaikan diri menghadapi kondisi tersebut.
Dalam rangkaian Peringatan 100 Tahun NU, guna mewadahi dan mengembangkan kreativitas santri dan santri putri, beberapa bulan lalu telah digelar Kick Off Tupal (Tugu Pahlawan) Fashion Night pada akhir bulan Juli 2022 lalu.
Dalam Rangkaian Peringatan 100 Tahun NU, PWNU Jatim juga menggelar sejumlah acara Seminar Sastra Pesantren dan Halaqoh Fikih Kebangsaan, Halaqoh Bu Nyai Inspiratif, Halaqoh Tasawuf yang diadakan di Pondok-Pondok Pesantren Sepuh, seperti di Tebuireng, Genggong, Denanyar, Ploso, dan lain -lain.


