Thursday, December 25, 2025
HomeDAERAHJATIMSeniman Ludruk Legendaris Surabaya Cak Sapari Meninggal Dunia

Seniman Ludruk Legendaris Surabaya Cak Sapari Meninggal Dunia

Seniman Ludruk Legendaris Surabaya Cak Sapari Meninggal Dunia

Surabaya, Nawacita | Seniman Ludruk Surabaya, Cak Sapari meninggal dunia. Informasi ini sempat menyebar di sejumlah media sosial hingga grup-grup WhatsApp.

Data yang diperoleh detikJatim menyebut, Cak Sapari mengembuskan napas terakhirnya pada usia 79 tahun. Sebelum meninggal dunia, Cak Sapari sempat dirawat karena mengidap penyakit diabetes.

Kabar ini dibenarkan salah satu pemerhati sejarah Surabaya, Dhahana Adi Ipung. “Iya, benar,” kata Ipung saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (15/9/2022).

- Advertisement -
Cak Sapari
Cak Sapari

Ipung menyatakan, pelawak dengan logat dan banyolan khas Jawa Timuran itu meninggal kala subuh. Namun, ia mengaku belum mengetahui penyebab wafatnya Cak Sapari.

“Tadi pagi, sekitar 04.30 WIB,” ujarnya.

Semasa hidup, suami dari Suryaningsih itu dikenal sebagai pribadi yang periang. Bahkan, ia mudah akrab dan memiliki banyak teman. Sebelum meninggal dunia, Cak Sapari sempat terbaring lantaran mengidap sakit diabetes selama beberapa bulan.

Untuk meringankan beban biaya pengobatan dan kebutuhannya, para rekan dan anak didik ludrukannya sempat menggelar Ludrukan Charity dari satu panggung ke panggung lainnya.

Berpulangnya Cak Sapari, juga mendapat perhatian khusus dan ucapan belasungkawa dari banyak pihak, tak terkecuali Cak Kartolo sendiri, salah satu tandem setia Cak Sapari.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi, Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Murah

“Tiga hari ini saya selalu ke rumah Cak Sapari, beliau sudah tidak bisa ngomong. Cuman lihat-lihat saja bisanya, maklum selain sakit usianya juga sepuh, sudah 80 tahun,” ujarnya.

Cak Kartolo menyebut, Cak Sapari sebagai sosok tangguh yang tak tergantikan, bahkan lima tahun terakhir saat kondisinya sedikit lebih sehat, masih menyempatkan diri untuk manggung bahkan bermain film layar lebar.

“Terakhir itu main film ‘Lara Ati’. Waktu itu sudah tidak kuat aslinya, karena penyakit gula, tenaganya sudah habis. Tapi beliau terus berupaya menyelesaikan,” jelasnya. dtk

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru