Thursday, December 25, 2025
HomeBUMNEkonomi dan BisnisCek Harga Kebutuhan Pokok, Mendag Ditemani Gibran Kunjungi Pasar Gede Solo

Cek Harga Kebutuhan Pokok, Mendag Ditemani Gibran Kunjungi Pasar Gede Solo

Cek Harga Kebutuhan Pokok, Mendag Ditemani Gibran Kunjungi Pasar Gede Solo

Solo, Nawacita | Mendag ditemani Gibran kunjungi Pasar Gede Solo, Kamis (15/9) untuk blusukan cek harga kebutuhan pokok. Zulhas mengatakan, meski masih di atas pasar tradisional lainnya, harga sejumlah komoditas di Pasar Gede relatif normal dan stabil. Apalagi pasar tersebut mempunyai konsumen berbeda dan lebih sering dikunjungi wisatawan.

“Ini kan yang datang dari mana-mana. Biasanya kalau pasar tujuan wisata dan bagus itu harganya di atas. Tapi ini tadi enggak, harga kebutuhan pokoknya tetap,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pengecekan yang ia lakukan, harga telur Rp27.000 per kilogram.

- Advertisement -

“Itu sedang, sudah bagus untuk kalau Rp27.000. Kalau di bawah itu nanti pengusaha UMKM telurnya tutup, rugi. Karena modalnya Rp22.000-an. Jadi Rp27.000 sedang, pedagang untung, peternaknya juga,” katanya.

Mendag ditemani Gibran kunjungi Pasar Gede Solo (15/09/22)
Mendag ditemani Gibran kunjungi Pasar Gede Solo (15/09/22)

Sementara harga cabai, rata-rata Rp70.000 per kilogram. Harga itu juga dinilai sedang karena kualitasnya bagus. Sementara harga cabai kualitas di bawahnya hanya Rp60.000.

“Bawang juga begitu, besar-besar dan bagus, yang kualitas premium itu Rp30.000. Tapi itu jauh (turun), dulu waktu saya baru diangkat Bapak Presiden Rp80.000, terus cabai Rp120.000 per kilogram,” katanya.

Selain komoditas tersebut, harga ayam juga dinilainya stabil, bahkan cenderung sangat murah, yakni Rp 35.000 per kilogram. Lebih murah lagi jika dibeli langsung dari UMKM atau peternak.

Baca Juga: Tak Punya Izin Impor, Kemendag Sita Bahan Baku Susu 2.735 Ton di Bogor

“Kalau di peternak itu harus minimal Rp24.000, baru untung mereka. Tapi di pasar tetap Rp35.000,” tandasnya.

Mendag menambahkan, hingga saat ini belum ada kenaikan harga kebutuhan pokok hingga 5 persen akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika pun ada, pemerintah telah memerintahkan para kepala daerah untuk menggunakan dana cadangan APBD 2 persen. Dana tersebut digunakan untuk menyubsidi transportasi angkutan bahan kebutuhan pokok.

“Ongkosnya, kalau naik 5 persen, ditanggung oleh pemerintah daerah. Boleh memakai dana cadangan kalau terjadi kenaikan. Jadi memang harus kita kontrol terus. Makanya ke mana mana kalau pagi saya mampir ke pasar. Sekarang yang naik sedikit beras, kita sudah koordinasi untuk operasi pasar,” pungkas Ketua Umum DPP PAN ini. mrdk

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru