Jabatan Ketua Umum PPP di isi oleh Plt Muhammad Mardiono
Nawacita | Banten – Suharso Manoarfa dicopot dari Jabatan Ketua Umum PPP oleh kadernya sendiri. Musyarawarah Kerja Nasional yang digelar di Serang, Banteng Minggu (4/9/2022) malam secara resmi memberhentikan Suharso Monoarfa dari jabatannya.
Tiga Majelis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mencopot Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum PPP. Keputusan itu diambil dalam forum musyawarah Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan.
Wakil Sekretaris Dewan Pertimbangan PPP, Usman M Tokan menjelaskan musyawarah dilakukan atas dasar menindaklanjuti surat desakan mundur Suharso yang tidak direspons tertanggal 22 Agustus 2022 dan 24 Agustus 2022. Dalam surat itu, dijelaskan desakan mundur Suharso lantaran selama kepemimpinan Menteri PPN/Bappenas itu terjadi kegaduhan dalam internal PPP.
Posisi Suharso langsung digantikan oleh Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Mukernas PPP yang digelar di salah satu hotel di Serang, berjalan secara tertutup dan dihadiri oleh 30 pengurus DPW PPP seluruh Indonesia. Keputusan pelengseran Suharso merupakan dampak dari sejumlah polemik yang ia lakukan. Sehingga, dengan diangkatnya Plt Ketum Mardiono diharapkan mampu membawa partai berlambang ka’bah ini lebih maju dan sukses di Pemilu 2024 mendatang.
“Sehingga pada tanggal 30 Agustus 2022, dengan berat hati pimpinan 3 Majelis yang merupakan Majelis Tinggi DPP akhirnya melayangkan surat ketiga yang atas dasar kewenangannya mengeluarkan fatwa Majelis yakni memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP terhitung sejak surat tersebut ditandatangani,” ujar Usman dikutip dari MNC Portal, Senin (5/9/2022).

Selanjutnya, kata Usman, tiga pimpinan Majelis DPP PPP meminta pendapat hukum Mahkamah Partai sesuai dengan AD/ART PPP. Ia menjelaskan Majelis juga meminta pengurus harian DPP PPP segera melaksanakan rapat untuk memilih dan menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum untuk mengisi lowongan jabatan tersebut.
Kendati demikian, Usman mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus PPP untuk terus melakukan kerja-kerja organisasi dan kerja elektoral. “Silakan lanjutkan Program Sekolah Politik dan Bedah Dapil agar target perjuangan bisa terwujud. Ikhtiar politik terus kita lakukan semoga Allah meridhoi perjuangan kita, Amin,” ucapnya.
Baca Juga :Â Seperti Hari Penting Jokowi, KIB Daftar KPU pada Hari Rabu
Lebih lanjut, Usman menghargai pandangan, nasihat, serta fatwa Ketua Majelis Syari’ah KH Mustofa Aqil Siraj yang memutuskan Suharso mundur dari jabatan pimpinan PPP. Menurutnya, fatwa tersebut harus diikuti oleh seluruh kader, simpatisan, serta pengurus partai.
“Karena di tangan para kiai, para ulama dan habaib inilah yang melahirkan PPP dalam rangka turut serta membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini,” tutur Usman.
Seperti diketahui, sebulan belakangan ini aksi demo terjadi di hampir seluruh DPW PPP. Para kader mendesak Suharso Manoarfa mundur dari Ketua Umum PPP gara-gara isu Amplop Kyai.
metrotv/mnc


