Thursday, December 25, 2025
HomeMENTERIPernyataan Keras Sri Mulyani di Depan Menkeu Negara G20

Pernyataan Keras Sri Mulyani di Depan Menkeu Negara G20

Pertemuan Ketiga Menkeu Negara G20 Bali

JAKARTA, Nawacita – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan yang keras terhadap delegasi Menkeu Negara G20 agar mampu bersama-sama mencapai kesepakatan untuk membantu dunia. Pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Bali dimulai pada hari ini.

Tampak hadir secara fisik ada Menkeu AS Janet Yellen, Menkeu India Nirmala Sitharaman dan Menkeu Afrika Selatan Enoch Godongwana. Sementara yang virtual antara lain Menteri Keuangan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Liu Kun, Menteri Keuangan Italia Daniele Franco dan Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov serta Menteri Keuangan Ukraina Serhii Marchenko.

“Kita semua di sini menghadapi situasi yang sangat sulit untuk dikelola sebagai Menteri Keuangan dan juga sebagai Gubernur Bank Sentral,” ungkap Sri Mulyani di Bali, Jumat (15/7/2022).

- Advertisement -

Sejak Februari 2022, perang meletus di Ukraina menyebabkan persoalan baru muncul di perekonomian selain covid-19. Ditambah dengan sederet sanksi dari berbagai negara terhadap Rusia dan pilihan banyak negara untuk membatasi ekspor, khususnya pangan.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Telah Bayar Utang ke Pertamina Rp 64 T

Kini dunia harus dihadapkan pada krisis energi dan pangan. Tidak sedikit negara yang alami beban berat hingga jatuh dalam krisis ekonomi, politik dan sosial. Belum lagi ada persoalan utang yang sebabkan negara tersebut bangkrut.

Menkeu Negara G20
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

“Kita perlu mengatasi masalah ini,” tegas Sri Mulyani. Indonesia, sebagai Presidensi G20, kata Sri Mulyani terus berupaya menjembatani persoalan berbagai negara anggota. Namun, di tengah upaya melakukan komunikasi dan konsultasi yang dilakukan Indonesia ini ke negara anggota, negara seperti Rusia malah menciptakan perang.

“Indonesia akan terus berdiskusi tanpa henti, menjangkau komunikasi, dan berkonsultasi mencari saran. Agar kami terus membangun jembatan dan jangan ada yang membangun tembok,” tegas Sri Mulyani. Pernyataan keras Sri Mulyani tersebut mengarah terhadap delegasi Rusia yang juga turut hadir secara fisik di dalam FMCBG di Bali, yang diwakili oleh Wakil Menteri Keuangan Rusia Timur Maksimov.

“Karena kami sangat percaya bahwa dunia semakin membutuhkan lebih banyak jembatan dan koneksi, bukan tembok dan perang,” kata Sri Mulyani sekali lagi menegaskan.

Sri Mulyani bilang, negara G20 harus memperkuat semangat multilateralisme dan perlu membangun jaring pengaman untuk kerjasama di masa depan. Serta juga harus memperkuat komitmen untuk kemakmuran global bersama.

“Kami sangat menyadari bahwa kami bisa bekerja sama lebih dari yang kami mampu. Konsekuensi kemanusiaan bagi dunia dan terutama bagi banyak negara berpenghasilan rendah akan menjadi bencana besar,” jelas Sri Mulyani.

cnbnws.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru