Campur Tangan Negara Sambut Indonesia Emas 2045 melalui Nawacita Jokowi
Nawacita – Kehadiran visi Nawacita Jokowi yang digagas sejak 2014 Lalu oleh Presiden Joko Widodo dinilai berdampak pada peningkatan mutu pendidikan Indonesia. Khususnya dalam pendidikan menengah dan Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.
Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM), Siti Murtiningsih, mengatakan kehadiran Nawacita Jokowi membuat Perguruan Tinggi (PT) di Tanah Air memberi kontribusi besar dalam upaya nyata memajukan bangsa.
“Dengan Nawacita, itu kita Perguruan Tinggi sudah sedemikian rupa memberikan kontribusi yang maksimal,” kata Siti Murtiningsih dalam keterangan pers, Sabtu, 9 Juli 2022.
Siti menuturkan berbagai langkah strategis telah dijalankan presiden dengan sangat baik. Visi Indonesia 2045, menurut dia, merupakan sebuah gagasan yang luar biasa. Belum lagi ide revolusi mental sebagai goal terakhirnya, cukup baik pada peningkatan kualitas generasi bangsa.
Baca Juga : Jokowi Diyakini Mampu Wujudkan Cita-cita yang Tertuang Dalam Nawacita
Menurut Siti nantinya hal tersebut dapat menghasilkan kebermanfaatan besar bagi perkembangan peradaban bangsa, khususnya dalam melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggulan.
“Terutama pada level pendidikan dengan pengelolaan SDM sebagai prioritas di dalam visi-misi pak presiden,” jelasnya.
Meski demikian dia juga mengingatkan agar seluruh masyarakat dapat ikut untuk bersatu dan saling bergerak. Dalam rangka membantu merealisasikan setiap agenda prioritas yang terkandung dalam Nawacita.
Menurut Siti tugas memajukan bangsa bukan hanya milik pemerintah semata namun tugas bersama. Sehingga nantinya akan semakin mendorong percepatan terwujudnya target pencapaian kemajuan bangsa di masa depan.
“Tanpa campur tangan negara terhadap ini kita akan berbahaya. Karena pendidikan menjadi faktor penting bagi kualitas SDM untuk menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Siti.
Secara bertahap, dukungan kepada program nawacita Jokowi di Dunia Pendidikan Perguruan Tinggi merupakan buah dari sistem pendidikan di tingkat dasar hingga menengah. Sehingga ada upaya berjenjang yang dilakukan bertahap atau step by step. Misalnya sistem pendidikan zonasi di tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas. Artinya sudah ada strategi yang telah dilakukan jauh jauh hari. MEskipun belum dirasakan dalam waktu dekat ini, tapi diyakini pada tahun 2045, negara akan merasakan dampak positifnya. medcom/bdo
