Monday, December 22, 2025
HomeSTARTUPHealthySebaiknya Hindari Pancake saat Sarapan, Mengapa?

Sebaiknya Hindari Pancake saat Sarapan, Mengapa?

Jakarta, Nawacita | Asupan makanan sehari-hari akan mempengaruhi kesehatan tubuh. Hal itu termasuk dalam pemilihan sarapan yang berperan dalam menentukan baik atau buruknya kesehatan.

Ahli Gastroenterologi Max Pitman MD mengatakan salah satu aspek utama kesehatan yang dipengaruhi oleh pola makan adalah peradangan. Ketika berbicara tentang kesehatan usus, peradangan kronis berkontribusi pada kondisi pencernaan seperti kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.

“Kue-kue sarapan seperti wafel, panekuk, muffin, croissant, dan biskuit mungkin lebih mudah disiapkan saat bepergian, tetapi itu dapat menyebabkan peradangan jika Anda sering memakannya, kata Dr Pitman, dikutip dari Livestrong, Sabtu (18/6/2022).

- Advertisement -

Mengonsumsi makanan tertentu yang membuang keseimbangan bakteri alami di saluran pencernaan pada gilirannya dapat memicu peradangan di seluruh tubuh, menurut International Journal of Environmental Research and Public Health. Berikut beberapa jenis sarapan yang harus dihindari:

Baca Juga: Mitos atau Fakta Makanan Jatuh Sebelum 5 Menit Boleh Dimakan?

1. Tinggi Karbohidrat Halus

Makanan tinggi serat dapat mendorong pertumbuhan bakteri usus yang bermanfaat dan membantu mengurangi peradangan, menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health.

Sarapan berjenis kue-kue an biasanya rendah serat dan tinggi karbohidrat olahan. Hal itu diketahui mendorong pertumbuhan bakteri berbahaya dan menyebabkan peradangan, menurut Cleveland Clinic.

Itu karena ketika mengonsumsi karbohidrat olahan, gula darah melonjak secara dramatis, yang memicu respons peradangan dalam tubuh.

ilustrasi pancake

2. Banyak Lemak Jenuh

Kue-kue untuk sarapan sering kali dibuat dengan margarin dan bahan-bahan tinggi lemak lainnya. Bahkan, mungkin minyak terhidrogenasi (seperti kedelai terhidrogenasi atau minyak sawit) digunakan untuk banyak produk sarapan ini.

Sementara minyak terhidrogenasi dapat membantu produk makanan bertahan lebih lama, tapi tidak membantu kesehatan. Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, jenis sarapan ini terkait dengan penyakit jantung dan peradangan.

Makan terlalu banyak lemak telah terbukti menyebabkan ketidakseimbangan pada bakteri usus, menurut penelitian Oktober 2016 di World Journal of Gastroenterology. Ketidakseimbangan ini dapat memicu peradangan.

Baca Juga: Berikut 5 Makanan Favorit Raja-Raja di Indonesia

3. Tinggi Gula Halus

Seperti karbohidrat olahan, mengonsumsi gula dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan kadar gula darah, yang memicu peradangan, menurut Harvard Health Publishing.

“Banyak dari kue-kue sarapan ini menggunakan beberapa bentuk gula halus, seperti sirup jagung fruktosa tinggi,” kata Dr Pitman.

Mengonsumsinya dapat secara langsung menyebabkan peradangan di usus, atau masalah gula darah, yang kemudian dapat meningkatkan peradangan sistemik di seluruh tubuh.

Makan terlalu banyak gula telah terbukti menciptakan ketidakseimbangan bakteri usus, yang memicu jalur inflamasi tersebut, menurut ulasan Nutrients. rpblk

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru