Jakarta, Nawacita | Revlon, raksasa kosmetik berusia 90 tahun di ambang kebangkrutan. Mereka telah mengajukan permohonan kebangkrutan Bab 11 ke pengadilan. Pengajuan mereka lakukan karena terlilit utang dan persaingan selebriti yang meningkat. Mereka mengatakan mengalami masalah likuiditas akibat kondisi tersebut.
Revlon hanya mampu mendapatkan US$575 juta untuk membayar utang dan memenuhi operasional mereka sehari-harinya.
Perusahaan pembuat cat kuku dan lipstik berharap langkah itu akan memungkinkan mereka untuk mengatur ulang kondisi keuangan
Baca Juga: Menkop Sebut Produk Kecantikan UMKM Tak Kalah dari Produk Impor
“Pengajuan hari ini akan memungkinkan Revlon untuk menawarkan kepada konsumen kami produk ikonik yang telah kami berikan selama beberapa dekade, sambil memberikan jalur yang lebih jelas untuk pertumbuhan kami di masa depan,” kata CEO Revlon Debra Perelman, Jumat (17/6).
Dia menambahkan struktur modal yang cekak telah membatasi kemampuan Revlon untuk menavigasi masalah ekonomi makro dan memenuhi permintaan ini. Revlon dalam beberapa tahun terakhir kehilangan penjualan ke perusahaan rintisan yang didukung oleh selebriti, seperti Kylie Jenner’s Kylie Cosmetics dan Rihanna’s Fenty Beauty.
Penurunan penjualan diperparah oleh pandemi covid-19. Selain penurunan penjualan, mereka juga dihadapkan pada masalah rantai pasok dan kesulitan dalam produksi. Analis menyebut kekurangan produksi adalah faktor utama lainnya yang membuat Revlon bangkrut.
Revlon didirikan pada 1932 oleh Charles bersaudara; Joseph Revson dan Charles Lachman. Dalam perjalanannya mereka berhasil tumbuh besar.
Revlon (REV) go public pada 1996 dan pada 2016 dibeli oleh Elizabeth Arden. Revlon juga menjadi rumah bagi beberapa merek top, termasuk Britney Spears Fragrances dan Christina Aguilera Fragrances. cnn
