Jakarta, Nawacita – Pedagang daun ketupat di Pasar Palmerah, Jakarta mengalami penurunan penjualan pada momentum Lebaran 2022. Hal tersebut dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang melonggarkan aturan mudik di tahun ini, sehingga banyak masyarakat kembali ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.
Salah satu pedagang ketupat, Agus mengatakan, menjelang hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah ini, penjualan daun ketupat mencapai 3 ribu hingga 5 ribu butir. Adapun Agus sudah menjual daun ketupat di Pasar Palmerah sejak 2005.
“Sekarang lakunya kurang, orangnya pada mudik. Jadi kurang laku,” ucap Agus kepada media, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan Lebaran 2021, di mana ia mampu menjual daun ketupat sekitar 15 ribu butir. Sementara, pada hari biasa daun ketupat laku terjual antara 200-300 butir per harinya.
Tentunya omzet yang didapatkan juga berbeda, pada momen Lebaran tahun ini penjualan daun ketupat sebesar Rp 5 juta, sedangkan Lebaran 2021 omzetnya mencapai Rp 15 juta. Untuk hari biasa sekitar Rp 200 ribu-Rp 300 ribu per harinya.
Daun ketupat, lanjut Agus, dijual per ikat sekitar Rp 20 ribu dan daun ketupat yang sudah jadi Rp 1 ribu per butirnya.
Pedagang ketupat lain, Dudung juga ikut merasakan penurunan pembelian daun ketupat akibat banyak masyarakat yang melakukan mudik Lebaran. Daya beli masyarakat menjelang hari Lebaran 2022 sekitar 2 ribu-3 ribu butir dengan omzet pendapatan sebanyak Rp 3 juta-Rp 4 juta.
“Omzet dalam sehari bingung juga, soalnya lagi kurang, tidak menentu. Sehabisnya aja 2 ribu-3 ribu butir ketupat. Pendapatannya paling Rp 3-4 juta dari 3 hari menjelang Lebaran,” tutur Dudung.
Dudung mengungkapkan, ada penurunan sebanyak 70 persen dari penjualan daun ketupat pada Lebaran tahun lalu.
kumparan