Jakarta, Nawacita – Anggota Fraksi PKB Luqman Hakim dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Pencopotan ini adalah puncak amarah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kepada Luqman yang menentang wacana penundaan pemilu 2024.
“Cak Imin sudah memberi perintah kepada Pimpinan F-PKB DPR RI agar mencopot Luqman pada awal Maret 2022. Tetapi, Pimpinan F-PKB menunda-nunda melaksanakan perintah tersebut. Karena itu, Cak Imin memberi teguran keras kepada Pimpinan FPKB pada hari Senin, 11 April 2022,” kata Juru Bicara DPP PKB, melalui keterangan resmi, yang diterima nawacita, Selasa (13/04/2022).
Tak hanya perbedaan pendapat tentang wacana penundaan pemilu, Luqman Hakim juga memilih tetap bertahan sebagai Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor walau pun Cak Imin telah menempatkan Ansor sebagai lawan politiknya.
“Sikap Cak Imin itu disebabkan Ketum Ansor Yaqut Cholil Qoumas menerima pinangan Jokowi sebagai Menag RI, tanpa melaporkan ke Cak Imin. Luqman lebih berpihak kepada Yaqut dan Ansor dari pada kepada Cak Imin,” jelas Jubir.
Selain itu, saat perhelatan Muktamar NU ke-34 di Lampung, Luqman terang-terangan mendukung Gus Yahya sebagai ketua PBNU yang baru.
“Sedangkan Cak Imin memberi perintah langsung kepada pengurus agar mengerahkan seluruh sumber daya PKB membantu memenangkan Buya Said Aqil Siradj ketiga kalinya,” paparnya.
Dan kesalahan Luqman yang dianggap fatal oleh Cak Imin yakni, Luqman bersedia ditunjuk Gus Yahya sebagai Sekretaris Lembaga Wakaf dan Pertanahan PBNU.
“Luqman melanggar etika, disiplin partai dan tidak menghormati Cak Imin yang dirugikan sejumlah manuver Gus Yahya sebagai Ketum PBNU,” ucap Jubir DPP PKB.
“Seharusnya Luqman menolak bergabung PBNU. Apalagi di berbagai kesempatan Cak Imin sudah menyatakan kesiapan menghadapi serangan-serangan Gus Yahya,” tambahnya.
Oleh karena itu, pencopotan Luqman Hakim dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR RI sebagai bentuk tidak adanya toleransi kepada kader PKB yang tidak patuh dan royal terhadap Cak Imin.
“Pencopotan Luqman dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI adalah bukti nyata DPP PKB tidak memberi toleransi sedikit pun terhadap siapa saja yang tidak tunduk, patuh dan loyal kepada Gus Muhaimin,” imbuhnya.
Penulis: Alma Fikhasari
