Nawacita – Kabar sedih datang dari Chelsea FC, setelah keputusan final Roman Abramovich yang awalnya masih ragu untuk jual Chelsea, kini telah bulat tekadnya dan benar-benar melepas Chelsea.
Dilansir dari Goal.com, Roman Abramovich terpaksa jual Chelsea karena dirinya merupakan orang yang dekat dengan presiden Rusia, Vlademir Putin dan dirinya mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak, Jumat (4/3/2022).
“Abramovich mendapat ancaman bahwa aset-asetnya akan disita oleh pemerintah Britania dikarenakan dirinya dinilai memberikan dukungannya kepada Ukraina lewat hasil penjualan klub sepakbola Chelsea yang akan dilakukannya, sementara dirinya jelas-jelas memiliki hubungan dekat dengan Vlademir Putin,” dirangkum dari CNN Indonesia, Jumat (4/3/2022).
Kasus ini kemudian mendapat perhatian banyak perhatian dari banyak pihak yang kasihan dengan Abramovich karena terpaksa jual Chelsea dengan patokan harga 3 miliar pound sterling, hanya karena masalah yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.
“Dunia ini akan selalu memiliki masalah dan saya tahu ini sangat berat, dan saya sangat sedih hari ini bahwa klub milik seseorang diambil paksa hanya karena kedekatan yang ia miliki dengan orang lain. Saya rasa itu tidak adil,” tukas petinggi Newcastle United, Amanda Staveley, dilansir dari Goal.com, Jumat (4/3/2022).
Dilansir dari CNN, Abramovich sempat mengatakan bahwa hasil penjualan Chelsea hendak dibagi untuk korban perang di Ukraina. Namun, ucapannya tersebut mendapat kontroversi dari pemerintah Britania, dilansir Jumat (4/3/2022).
Sementara itu, perang antara Rusia dan Ukraina telah membawa sejumlah dampak di berbagai aspek. Salah satunya adalah imbas yang mengenai dunia sepakbola internasional. Agresi militer Rusia terhadap Ukraina telah memunculkan sanksi larangan bagi tim nasional beserta klub dari negara tersebut untuk berpartisipasi dalam kompetisi apa pun. Sanksi tersebut dibuat oleh FIFA dan UEFA sebagai dampak adanya perang Rusia dan Ukraina.
Berya/Mg3


