Nawacita – China membuat semua transaksi mata uang kripto illegal setelah memerintahkan penutupan penambangan Bitcoin di provinsi Sichuan, yang menyebabkan harga pasar kripto turun dalam nilai pasar.
Diketahui sejak Selasa (22/2/2022) malam, pasar Cryptocurrency turun 4,92%.
“Bitcoin dan koin Crypto terkemuka lainnya mengalami penurunan harga saham yang signifikan setelah investor mulai membuang peralatan pertambangan. Hal tersebut terjadi saat China mengumumkan peraturan baru,” dilansir dari National World, Rabu (23/2/2022).
Daftar Harga Pasar Crypto Currency Hari Ini dilansir dari National World:
Bitcoin (BTC) +0.33% (£27,695.18)
Ethereum (ETH) -0.43% (£1,908.88)
Tether (USDT) +0.30% (£0.74)
Binance Coin (BNB) -3.16% (£268.18)
XRP (XRP) -9.03% (£0.52)
Cardano (ADA) -6.20% (£0.64)
Solana (SOL) -3.49% (£62.70)
Terra (LUNA) +1.98% (£37.71)
Avalanche (AVAX) -5.58% (£53.06)
Dogecoin (DOGE) -4.32% (£0.0952)
Polkadot (DOT) -1.15% (£11.99)
SHIBA INU (SHIB) -4.26% (£0.00001800)
Polygon (MATIC) -5.45% (£1.06)
Sementara itu dilansir dari Liputan 6, Pasar crypto anjlok sejak Selasa di tengah ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina. Harga Bitcoin dan uang kripto lainnya anjlok akibat ketegangan Rusia dengan Ukraina memanas, sehingga para investor tidak membeli aset-aset karena dianggap terlalu berisiko.
Menurut data dari Coinmarketcap, Bitcoin sudah melorot 14,29 persen sejak sepekan terakhir ini. Tak hanya itu, Ethereum juga anjlok bebas hingga 13,60 persen.
Sementara itu, pada perdagangan Selasa (22/2/2022) kemarin, Bitcoin hanya seharga USD 36.649 atau turun hampir 6,5% dalam 24 jam terakhir, berdasarkan data dari CoinDesk dilansir, Rabu (23/2/2022).
“Cryptocurrency paling berharga di dunia ini terus turun di bawah USD 40.000 selama akhir pekan, dan terus merosot saat krisis Ukraina meningkat . Mata uang digital ini sudah anjlok hampir 50% setelah sejak harga tertinggi November sebesar USD 68.990 karena ketegangan geopolitik, prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS dan pembatasan oleh beberapa ekonomi utama pada aset digital,” dilansir dari Suara.com, Rabu (23/2/2022).
Berya/Mg3


