Tuesday, December 23, 2025
HomeSTARTUPHealthyDampak Buruk Obat Diet untuk Kesehatan

Dampak Buruk Obat Diet untuk Kesehatan

Jakarta, Nawacita | Obat diet berupa pil, kapsul, atau suplemen, biasanya menawarkan khasiat dalam menurunkan berat badan secara cepat. Namun sayangnya, bahaya obat diet yang dikonsumsi sembarangan justru berpotensi mengintai masalah kesehatan jangka panjang.

Menurut penuturan tim ahli Food and Drug Administration melalui laman CHLA, meski obat diet itu berlabel bahan alami, dapat dipastikan komposisinya tidak akan sepenuhnya natural. The National Institutes of Health mengingatkan bahwa obat diet seringkali memengaruhi penurunan berat badan karena cara kerjanya menghilangkan cairan tubuh dan bukan lemak.

Merujuk laman Drugs, di bawah ini terdapat beberapa dampak serius yang membahayakan kesehatan apabila Anda mengonsumsi obat diet sembarangan.

- Advertisement -

Insomnia

Obat-obatan diet sangat berpengaruh dalam menurunkan kualitas tidur dan berpotensi menimbulkan gangguan yang disebut insomnia. Penyebab insomnia ini bisa disebabkan dari efek stimulan obat diet tersebut karena tubuh jadi lebih banyak energi. Selain jadi sulit tidur nyenyak, tubuh Anda juga akan memberi reaksi gelisah atau perasaan tidak tenang.

Metabolisme tidak terkontrol

Bahaya obat diet ternyata dapat memengaruhi proses metabolisme tubuh sehingga menjadi tidak terkontrol dan bekerja kurang maksimal. Terutama jika obat diet itu menawarkan khasiat mempercepat metabolisme dan menekan nafsu makan.

Nantinya sangat berisiko menyebabkan tekanan darah tinggi, detak jantung terasa lebih cepat, serta masalah paru-paru, dan penyakit jantung.

Ketergantungan

Ketergantungan merupakan masalah utama yang paling dikhawatirkan saat mengonsumsi obat-obatan diet. Hal ini disebabkan oleh proses pembakaran lemak yang mengandalkan bahan-bahan dari obat diet, sehingga tubuh memberi reaksi kecanduan.

Kanker

Menurut hasil penelitian, obat atau pil diet dapat menyebabkan kerusakan hati, serta tumor yang termasuk kanker tiroid. Adapun komplikasi lain seperti muncul reaksi benjolan, pembengkakan di leher, suara serak, kesulitan menelan, atau sesak napas. Kondisi tersebut harus segera ditangani oleh dokter karena kemungkinan menjadi gejala kanker tiroid.

Malnutrisi

Obat diet biasanya memberi efek menekan nafsu makan dalam waktu yang cukup lama sehingga Anda kehilangan rasa lapar. Terutama jika obat diet tersebut mengandung phentermine dan topiramate, sebagai pengendali nafsu makan. Keadaan itu cukup membahayakan karena tubuh lebih rentan mengalami malnutrisi dan berdampak pada metabolisme.

Gangguan Ginjal

Saxenda atau Wegovy merupakan obat-obatan khusus yang dimanfaatkan untuk menanggulangi obesitas. Obat diet ini diklaim dapat membantu menurunkan berat badan sekitar 5-10 persen selama 14 bulan.

Jika obat itu dikonsumsi tanpa resep dokter, dikhawatirkan menyebabkan peradangan pankreas, masalah kandung empedu, gangguan ginjal, dan peningkatan gula darah rendah. Meski bahaya obat diet memang terbukti ada, obat-obatan jenis ini masih bisa dikonsumsi kalangan tertentu khususnya penderita obesitas.

Tapi, aturan konsumsinya harus berada dalam pengawasan dokter sambil diimbangi diet sehat seimbang dan tidak diminum untuk jangka panjang.

cnn.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru