Wednesday, December 24, 2025
HomeSTARTUPLifeStyle21 Februari: Hari Peduli Sampah Nasional, Begini Sejarahnya

21 Februari: Hari Peduli Sampah Nasional, Begini Sejarahnya

Jakarta, Nawacita | Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh setiap 21 Februari dicanangkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Peringatan ini guna mengenang peristiwa yang terjadi di TPA Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005.

Dikutip dari laman resmi Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Senin (21/2/2022), gunung sampah di TPA itu telah merenggut nyawa lebih dari 100 jiwa pada tanggal tersebut terjadi peristiwa Leuwigajah. Insiden itu terjadi karena curah hujan tinggi dan ledakan gas metana pada tumpukan sampah.

Sebanyak 157 jiwa meninggal dunia dan dua kampung (Cilimus dan Pojok) hilang dari peta. Hal tersebut akibat desa-desa tersebut tergulung longsoran sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.

- Advertisement -

Berdasarkan siaran pers yang dikutip dari laman resmi PPID KLHK, Senin (21/2/2022), HPSN kembali mengingatkan bahwa persoalan sampah harus jadi perhatian utama. Hal ini merujuk pada penanganan dan pengelolaannya yang membutuhkan peran serta seluruh komponen masyarakat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (B3), Rosa Vivien Ratnawati menyebut tema HPSN 2022 ini adalah menyinergikan tiga program utama KLHK. Fokus utama tersebut merupakan pengelolaan sampah, pengendalian perubahan iklim dalam hal pengurangan emisi di program kampung iklim (Proklim), serta Perhutanan Sosial.

HPSN 2022 mengusung tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim”. Peringatan di tahun ini diharapkan menjadi platform memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong untuk mengendalikan dampak perubahan iklim yang timbul dari sektor sampah di tingkat masyarakat terkecil.

“Targetnya seluruh Proklim di Indonesia akan didampingi untuk pengelolaan dan pengurangan sampah hingga dapat berkontribusi dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebagai upaya pengendalian perubahan iklim,” kata Vivien.

Ia melanjutkan bahwa jika pada tahun lalu pihaknya mengampanyekan pengelolaan sampah, di 2022 ini lebih bergerak agar pengelolaan sampah juga turut berkontribusi dalam pengurangan emisi GRK. Pihaknya mengemas mulai dari Proklim.

“Jika semua sudah bergerak, maka akan berkontribusi dalam pengurangan emisi. Kami bekerja sama dengan Direktorat Jenderal lain di KLHK yang memiliki stakeholder masyarakat,” tambahnya.

HPSN menjadi salah satu pendorong membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengurangan sampah. Kini, platform HPSN ditingkatkan peranannya pada aktualisasi produktivitas masyarakat.

Langkah itu terwujud dalam mempromosikan pendekatan “Reduce, Reuse, Recycle” dan pemanfaatan sampah menjadi bahan baku energi. Masyarakat pun dilibatkan dalam beragam upaya, dimulai dari penanganan sampah di rumah tangga, kelompok masyarakat kecil mulai dari tingkat RT, RW, Lingkungan Pedukuhan, hingga Kelurahan dan yang lebih luas lagi, dalam satu entitas pemukiman.

lptn6.

RELATED ARTICLES

Leave a reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Terbaru